Mohon tunggu...
Sugiman W
Sugiman W Mohon Tunggu... Buruh - Saya

Menulis "sesuatu" di Jogja. Sudah jarang nulis di sini.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pengetahuan Berharga dari Pelopor Batik Tulis Jahe Selawe

4 November 2017   16:51 Diperbarui: 4 November 2017   16:57 1363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kain Batik Adiningrat dihargai mulai Rp. 300.000 menandaskan kualitas, bahan baku, dan tingkat kesulitan pembuatan batik. Semakin bagus dan rumit, harga semakin melambung. Selain Jahe Selawe, Batik Adiningrat juga membuat Batik ABW (Alur Black & White) dan batik Buana Tedja.

Batik Buana Tedja.
Batik Buana Tedja.
Edukasi tidak hanya dengan mengenalkan berbagai motif batik, pelanggan juga bisa belajar membatik. Batik Adiningrat menyediakan tempat belajar tersebut, di showroom Jalan Malioboro untuk membatik cepat dan di workshop Bantul untuk membatik dengan proses lengkap. Masing-masing peserta akan mendapatkan kelengkapan berupa kain yang sudah digambar pola dan canting. Yang menarik, hasilnya bisa langsung dibawa pulang.

Keramahan pelayanan Batik Adiningrat berlanjut dengan tersedianya rest area dan makanan kecil untuk rombongan yang ingin melihat dan berbelanja di showroom, asalkan konfirmasi terlebih dahulu beberapa hari sebelumnya. Untuk pelanggan loyal akan mendapatkan layanan istimewa dengan garansi produk 7 hari dengan syarat pembelian jenama Batik Adiningrat minimal dua juta rupiah.

Batik Adiningrat telah membuka mata saya, motif batik Yogyakarta bisa dikembangkan dengan kreativitas. Tidak hanya motif pakem yang hanya bisa digunakan pada acara khusus, Batik Adiningrat juga dapat digunakan pada berbagai acara. Saya mulai bisa membedakan mana batik tulis, printing, batik cap, maupun kain bermotif batik; namun belum bisa memeskipun sampai detik ini belum bisa membedakan ciri khas suatu batik, setidaknya Ini baru motif, belum lagi dengan kain sutra yang tidak bisa hanya dilihat dengan kasat mata. Sekarang batik tidak lagi bercorak kunobedakan jenis-jenis kain, terutama batik sutera. Semoga pengetahuan batik saya bertambah seiring berjalannya waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun