Energi menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan, di mana hampir seluruh kegiatan manusia membutuhkan energi agar dapat berjalan dengan lancar, mulai dari kegiatan pendidikan, perekonomian, dan kegiatan lain-lainnya. Sampai saat ini, energi berbahan bakar fosil masih mendominasi dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional maupun internasional, seperti minyak bumi, gas bumi, dan juga batu bara.
Selain tidak bisa diperbarui, penggunaan energi berbahan bakar fosil juga menghasilkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang menyebabkan pencemaran udara, pemanasan global, perubahan iklim, dan kerusakan-kerusakan lingkungan lainnya. Oleh sebab itu, transisi energi menuju pemanfaatan energi terbarukan perlu segera dilakukan agar dihasilkan energi bersih yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, di mana emisi GRK dapat terus ditekan sampai menuju Net Zero Emission (NZE)Â
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyampaikan bahwa Indonesia akan mencapai NZE pada tahun 2060 atau bisa lebih cepat. Hal tersebut juga sesuai dengab Peraturan Presiden RI Nomor 112 Tahun 2022 Tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik. Berdasarkan potensi EBT yang dimiliki oleh Indonesia, perkirakan mencapai 3.600 Gigawatt (GW), baik dari energi matahari, angin, panas bumi, arus laut, ombak, bioenergi, dan juga dari tenaga hidro.Â
Pemanfaatan energi terbarukan memberikan efek domino positif yang besar bagi setiap aspek kehidupan sejalan dengan kondisi lingkungan yang membaik. Maka dari itu, mari kita mendukung terus transisi energi menuju energi terbarukan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H