Konsep dari ibadah haji bermula dari Nabi Ibrahim As. sebagai bentuk menemukan tauhid, keyakinan akan keesaan Allah SWT. Merupakan suatu penemuan terbesar yang tidak dapat diabaikan. Dan mampu menilai sesuatu dari segi baik buruknya. Keyakinan akan keesaan pada Allah inilah yang mengantarkan pada semua manusia dengan kedudukan yang sama dari nilai kemanusiaan. Keistimewaan yang didapat oleh Nabi Ibrahim As. keterkaitan dengan prinsip-prinsip keyakinan keesaan pada Allah dengan menolak segala bentuk kemusyrikan, dan keyakinan adanya neraca keadilan yang puncaknya pada saat hari kebangkitan, dan terakhir adalah ajaran tauhid berupa ibadah haji yang mengantarkan pada pengalaman kemanusiaan universal.
Penulis memberikan pandangan mengenai ibadah haji yaitu symbol yang sangat indah. Dimulai dengan niat dan mengenakan pakaian kain putih yang disebut dengan ihram. Tidak ada yang menjadikan pembeda atas status sosial antara seseorang atau sekelompok lainnya. Takwa dihadapan Allah SWT sebagai seorang hamba tetaplah sama. Bukan dilihat dari apa yang dimiliki bahkan status seseorang. Karena pada saat ibadah haji yang dituju hanyalah kepada sang pencipta, saat melaksanakan Thawaf dari segi kemanusiaan akan berbaur dengan sesama. Kemudian wukuf di padang Arafah dimana menjadi tempat menemukan jati dirinya. Ibadah haji merupakan salah satu bentuk ketakwaan seorang hamba kepada sang pencipta yaitu Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H