Ketika kita melihat kesalahan seseorang dan terdapat gairah untuk mengkritik, berarti kita memiliki kepedulian terhadap orang tersebut, baik disadari atau tidak.Â
Kritik dapat diartikan pertanda positif karena kita ingin seseorang yang berbuat salah itu tidak mengulangi kesalahannya. Namun, problematika yang terjadi adalah cara penyampaian kritik yang tidak benar. Alih-alih dapat diterima oleh orang yang dikritik, justru menimbulkan perlawanan terhadap kritik yang diberikan. Lantas, bagaimana cara menyampaikan kritikan dengan benar dan anti rungkad?
Les Giblin dalam bukunya "The Art Of Dealing With People" memberikan tips menyampaikan kritik. Berikut adalah tipsnya:
       1. Kritik Disampaikan Secara Pribadi
Penyampaian kritik harus memerhatikan dimana kita berada. Hindari mengkritik seseorang ditempat keramaian yang dapat menjatuhkan harga dirinya. Carilah tempat dimana kritik berlaku dua arah dan bersifat rahasia. Ketika kritik disampaikan pada tempat yang benar, kritikan itu memiliki kemungkinan diterima yang lebih besar dibanding mengkritik di tempat ramai.
      2. Mulai dengan Kata Manis
Awal merupakan penentu untuk proses selanjutnya. Berikan permulaan yang baik dan humanis agar mengurangi suasana tegang dan tidak bersahabat. Berikanlah apresiasi terhadap yang dilakukannya kemudian soroti pada kesalahannya.
      3. Objektif
Kesalahan terbesar seseorang dalam mengkritik adalah subjektifitasnya. Artinya, kritikan yang disampaikan didasari atas dasar rasa suka/tidak suka terhadap orangnya, bukan apa yang dilakukannya. Hindari kritik orang, fokuslah pada kesalahan orangnya, terlepas dari suka/tidak suka dengan orangnya.
      4. Berikan Perbaikan
Kritikan disampaikan agar seseorang dapat berubah dari kesalahannya. Namun, seringkali kritikan menyebabkan seseorang kebingungan karena kritik yang diberikan hanya berfokus pada kesalahan tapi tidak memberikan insight bagaimana cara melakukan dengan benar. Mulailah kritik dengan solusi agar tidak memberikan kebingungan bagi mereka yang dikritik.