Mohon tunggu...
Raida Almaira
Raida Almaira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki ketertarikan dengan beauty

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keterkaitan Istighosah dalam Beragama dan Bernegara

6 November 2023   22:08 Diperbarui: 6 November 2023   22:17 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pancasila dan agama berfungsi sebagai nilai dan alat untuk mencapai kesejahteraan lahir batin masyarakat. Pancasila juga bertujuan sebagai rumah besar dari berbagai agama yang ada di Indonesia serta memberikan tata kelola negara yang berorientasi pada urgensi, sementara agama memberikan tata kelola mental, spiritual, dan seluruh sendi kehidupan manusia. Mantan Menteri Agama Republik Indonesia, Jenderal (Purn) Fachrul Razi mengatakan bahwa Pancasila menyatukan berbagai keragaman yang ada di Indonesia, termasuk keragaman agama, budaya, bahasa, suku, etnis, dan lainnya. Walaupun begitu, Fachrul mengakui bahwa selama perjalanan Bangsa Indonesia ada beberapa pihak yang terus berusaha menggabungkan prinsip-prinsip Pancasila dengan prinsip-prinsip agama. Ada yang mengatakan bahwa tidak ada hukum yang lebih tinggi selain hukum Tuhan, padahal Pancasila itu sendiri dirumuskan oleh para pendiri bangsa yang termasuk di dalamnya ahli agama.

Sebagai negara yang memiliki ideologi Pancasila, Indonesia memfasilitasi dan mengakomodasi aktivitas keagamaan bagi setiap individu. Pada waktu yang sama, negara ini tetap menjamin kebebasan semua warga untuk menjalankan keyakinan dan kepercayaan mereka sendiri tanpa dipengaruhi oleh negara. Oleh karena itu, Pancasila tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama mana pun sehingga Pancasila bisa dianggap sebagai jalan tengah yang memungkinkan nilai-nilai agama diterapkan dalam konteks negara. Selanjutnya, dapat dikatakan bahwa agama sangat memengaruhi pembentukan berbagai isi perundang-undangan, peraturan, dan peraturan terkait lainnya di Indonesia. Dalam pembentukannya, Pancasila melibatkan tokoh-tokoh dari berbagai agama dan nasionalis. 

Nahdlatul Ulama merupakan salah satu organisasi keagamaan di Indonesia yang menganggap Pancasila sebagai ideologi yang dapat menyatukan bangsa Indonesia. Organisasi yang didirikan oleh para kiai pesantren ini bertujuan untuk meningkatkan materi dan praktik keagamaan dalam upaya untuk membangun bangsa dan negara secara bersama-sama. Materi yang dimasukkan ke dalam Pancasila telah sejalan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam yang harus diperjuangkan. Sebagai usaha menghindari pemahaman bahwa Pancasila hanya merupakan contoh dari nilai-nilai Islam secara simbolik, para ulama NU harus menjelaskan hubungan antara Islam dengan Pancasila karena tauhid, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial termasuk di dalamnya. Singkatnya, Pancasila berfungsi sebagai asas bagi kaum beragama di Indonesia untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, prinsip agama tidak dapat dipisahkan dari isi Pancasila.

NU menerapkan kegiatan yang sejalan dengan nilai Pancasila dalam istighosah yang sudah menjadi kultur. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan masif yang mengumpulkan banyak orang dalam satu tempat tertentu dengan cara yang direncanakan tetapi tidak dipaksakan. Menurut Nasidin salah satu narasumber kami yang memiliki paham NU mengatakan "istighosah merupakan cara umat Islam berdoa tetapi secara bersama-sama agar peluang doa yang diterimanya lebih besar." Selanjutnya, istighosah sering dilakukan oleh majelis Nahdliyyin, kegiatan ini selalu dilakukan dengan alasan bahwa ada peristiwa "berbahaya" yang dianggap dapat mengancam keutuhan bangsa. Menurut Nasidin kegiatan istighosah, seperti minta perdamaian, hujan, dan persatuan umat. Praktik istighosah telah sering dilakukan sejak kemerdekaan dengan tujuan yang hampir sama, yaitu berusaha "mengetuk pintu langit" melalui berbagai doa dan zikir yang dilakukan secara bersamaan.

Salah satu peristiwa yang dilansir dari NU Online diadakan peringatan hari santri bersama ratusan santri dan santriwati serta majelis Nahdliyin pada Minggu 22 Oktober 2023, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang.  Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Wonotunggal, H Hasyim mengatakan kegiatan itu merupakan peringatan peristiwa yang terjadi pada 22 Oktober 1945 merupakan masa jihad para santri untuk bersama berjuang mempertahankan Indonesia. Acara selanjutnya diadakannya istighosah dan doa bersama dengan tujuan untuk mendoakan seluruh masyarakat Indonesia agar terhindar dari segala bala dan selalu diberikan keberkahan. Setelah itu, terdapat peristiwa gerak batin dengan mengetuk pintu langit dengan harapan bahwa Allah SWT akan menghapus virus Covid-19 dari Indonesia oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. kegiatan ini merupakan harapan agar Jawa Timur dan Indonesia dilindungi dari wabah virus Covid-19 dengan dilakukannya istighosah secara virtual. Kiai Syafrudin Syarif mengatakan "Mari kita bersama berdoa kepada Allah SWT agar pandemi virus Corona segera diangkat dari bumi Indonesia. Istighosah adalah perintah Allah kepada Nabi Muhammad SAW ketika berada di tengah berkecamuknya perang Badar." Istighosah secara daring tersebut akan dilaksanakan pada Rabu, 8 April 2022  pukul 19.30 WIB yang akan ditayangkan di TVRI secara langsung dan disiarkan pula oleh sejumlah televisi lokal di Jawa Timur. 

Dengan demikian, nilai-nilai Pancasila dan keagamaan sudah semestinya berjalan beriringan karena memiliki kaitan yang sangat erat sehingga dalam menjalankan kegiatan keagamaan nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan. Misalnya, nilai ketuhanan pada sila pertama, nilai kemanusiaan yang terdapat pada sila kedua, nilai persatuan pada sila ketiga, dan nilai permusyawaratan pada sila keempat, serta keadilan sosial pada sila kelima. Kelima nilai tersebut sangat sejalan dengan nilai agama. Menurut kami, istighosah adalah sarana bagi kami umat muslim untuk meminta pertolongan saat keadaan sulit kepada Allah SWT. Istighosah sebenarnya lebih dari sekedar berdoa, karena yang dimohon dalam istighosah adalah bukan hal yang biasa. Oleh karena itu, istighosah sering dilakukan secara kolektif dan biasanya dimulai dengan wirid-wirid tertentu, terutama istighfar. Selain itu, kegiatan istighosah dilakukan untuk membersihkan hati dari noda dan dosa yang dilakukan. Manfaat yang didapat dari istighosah juga sangat membantu para umat islam seperti mencari kekuatan dan ketenangan dalam menghadapi cobaan hidup. Mengingat banyaknya manfaat dari istighosah, maka sebagai hamba Allah yang beriman harus selalu berdo'a dan berzikir, memohon perlindungan kepada Allah SWT. dari berbagai tantangan dan cobaan hidup di dunia ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun