Mohon tunggu...
Laila Nur Fitria
Laila Nur Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

"Hidup adalah suatu cara dimana kita akan terus mengalami proses yang mungkin rumit, namun percayalah akan ada jalan dari setiap kesulitan yang kita lalui"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Temperamen Bukan Hanya tentang Emosional/ Kemarahan yang Meledak Saja!

2 November 2022   21:58 Diperbarui: 3 November 2022   05:24 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                             Ilustrasi anak yang sedang emosional 'sedih' |  

                                                                                                        Gambar : (id.theasianparent.com)

"Anak akan merasa aman serta nyaman jika selalu mendapatkan kasih sayang serta perhatian dari orangtua. Gaya pengasuhan orangtua terhadap anak akan berpengaruh pada temperamen serta pembentukan aspek-aspek penting dalam kepribadian yang sudah menetap pada setiap individu."

Seringkali kita menjumpai anak yang gampang rewel atau  mudah menangis jika bertemu dengan orang yang baru (asing) bagi mereka. Sebaliknya ada juga anak yang tenang atau dalam bahasa Jawa disebut dengan "anteng". Nah, anak usia dini tersebut akan lebih cepat dan mudah dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pemandangan yang sebaliknya dapat juga kita liat dari anak yang memiliki pola tidur yang tidak teratur, anak sulit beradaptasi dengan lingkungan baru, anak usia dini terlalu memilih makanan yang tidak ia sukai. Hal tersebut dapat dikatakan berhubungan dengan temperamen pada sang anak. Lalu apa sih yang dimaksud dengan tempramen itu sendiri?

Berdasarkan dunia psikologi, tempramen pada anak bukan hanya tentang 'emosi' atau 'kemarahan' saja. Kebanyakan orang menganggap 'tempramen' sebagai sebuah kemarahan yang meluap tanpa batas. Namun temperamen pada dasarnya merupakan komponen kepribadian yakni seperti halnya anak yang berani dengan anak yang pemalu. Serta dalam hal ini anak akan mereaksi dengan cara mereka sendiri sejak mulai lahir hingga mereka menghadapi dunia sekitarnya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa temperamen adalah gaya perilaku anak dalam menentukan reaksi terhadap suatu situasi tertentu yang ada pada lingkungannya.

Menurut Santrock (2011) ia menyatakan bahwa temperamen merupakan suatu gaya perilaku individu dengan cara yang khas dalam merespon emosional, mengacu pada perbedaan respon individu. Respon ini tidak saja berkaitan dengan cara bereaksi terhadap dunia luar, tetapi juga cara individu meregulasi fungsi mental, emosional, dan perilakunya. Lalu dalam hal ini Soetjiningsih (2012) ia juga mengatakan bahwa jika diperhatikan kita akan tampak beberapa bayi yang sangat aktif, tenang, mudah menangis, atau merespon dengan hangat orang lain. Hal tersebut memang merupakan temperamen yang ada pada seseorang termasuk pada anak usia dini. [1]

Berbicara mengenai temperamen dalam hal ini faktor genetik juga merupakan faktor yang dibawa anak sejak dari lahir dan memberikan pengaruh sangat besar dalam pola perilaku serta sikap anak. Akan tetapi, juga termasuk lingkungan sekitar dari anak seperti keluarga, sekolah, hingga masyarakat. Sebagai contoh, jika kita menjumpai anak yang memiliki sifat pemarah atau mudah marah tanpa suatu sebab yang pasti. Nah, hal tersebut dipengaruhi pola pengasuhan yang didapatkan anak sejak pengasuhan dini oleh orangtuanya. Namun, tidak menutup kemungkinan tempramen juga dipengaruhi dari pengalaman- pengalaman serta interaksi anak dengan oranglain dalam lingkungannya. Dari hal tersebut anak akan mengekspresikan serta mengatur emosi dalam menghadapi suatu permasalahan.

Jika kita bedakan emosi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti menggerakkan atau bergerak, dari asal kata tersebut emosi dapat diartikan sebagai dorongan untuk bertindak. Emosi juga dapat dikatakan sebagai suatu keadaan yang kompleks pada diri organisme yang meliputi perubahan badaniah dalam bernafas, detak jantung, perubahan kelenjar serta kondisi mental serta perasaan yang kuat dan biasanya disertai dengan dorongan yang mengacu pada suatu bentuk perilaku. Beberapa jenis emosi seperti halnya marah, gembira, takut, sedih, dan sebagainya. Pada dasarnya semua emosi melibatkan seluruh perubahan tubuh yang tampak dan tersembunyi, baik yang dapat diketahui atau yang tidak. Seperti halnya denyut jantung, tekanan darah, jumlah hemoglobin, sekresi adrenalin, jumlah dan jenis hormon, malu, sesak nafas, gemetar, pucat, pingsan, dan menangis. Menurut Gunarsa (2003) ia menyatakan terdapat beberapa jenis emosi dasar pada setiap individu, yaitu; desire (hasrat), hate (benci), sorrow (sedih/duka), wonder (heran atau ingin tahu), love (cinta) dan joy (kegembiraan).[2]

Emm, Tau kah kalian? Jika setiap anak pasti akan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Pada anak usia dini dapat kita amati bahwa terdapat beberapa anak yang memiliki kemauan keras, serta ada anak yang menunjukkan perilakunya secara konsisten. Nah, apakah karakteristik tersebut akan berlanjut hingga anak berusia dewasa? Nah, temperamen ini sudah ada sejak masa kanak-kanak. Lantas, apa saja karakteristik serta  jenis tempramen anak?

Dilansir dari laman Pijar Psikologi, Ahli Psikologi Alexander Thomas, Stella Chess, serta Herbert G.Birth  mengungkapkan terdapat 9 karakteristik temperamen[3], yakni:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun