Mohon tunggu...
10_Clara Caesarika
10_Clara Caesarika Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Renang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pertunjukan Wayang Kulit Lakon di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta

6 Februari 2024   14:46 Diperbarui: 6 Februari 2024   14:54 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertunjukan wayang kulit lakon "Gathutkaca Lahir Ki Yusuf Anshor" yang digelar pada Jumat, 12 Januari 2024, menciptakan gebrakan seni tradisional dengan menyajikan interpretasi yang segar dan memikat. Ki Yusuf Anshor, dalang terkemuka yang mengarahkan pertunjukan ini, berhasil menghadirkan nuansa baru tanpa kehilangan esensi klasik dari cerita pewayangan

Gathutkaca, tokoh pewayangan yang biasanya dikenal sebagai sosok pemberani dan gagah, diperankan dengan penuh kecerdasan dan kepekaan oleh Ki Yusuf Anshor. Dalam penampilannya, dalang ini berhasil mengeksplorasi dimensi emosional karakter Gathutkaca dengan mendalam, sehingga penonton dapat merasakan konflik internal yang kompleks yang dihadapi oleh tokoh tersebut.

Selain itu, penyelenggaraan pertunjukan ini turut memperkaya pengalaman penonton melalui penggunaan gamelan yang disusun ulang dengan sentuhan modern. Kolaborasi antara musik tradisional Jawa dan elemen kontemporer memberikan suasana yang dinamis dan menghidupkan kembali semangat pewayangan untuk generasi masa kini.

Opini terhadap pertunjukan ini umumnya positif, dengan banyak penonton yang mengapresiasi upaya Ki Yusuf Anshor dalam menghadirkan wayang kulit sebagai bentuk seni yang tetap relevan dan menarik. Keberhasilan dalang ini dalam menyelaraskan tradisi dan inovasi mengukuhkan posisinya sebagai penggerak revitalisasi seni wayang kulit di era modern.

Pertunjukan "Gathutkaca Lahir Ki Yusuf Anshor" tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga sebuah persembahan seni yang mengundang refleksi mendalam tentang kekayaan budaya Indonesia. Dengan pencapaian gemilang ini, Ki Yusuf Anshor dan karya-karyanya diharapkan terus memberikan inspirasi bagi generasi mendatang dalam menjaga dan memajukan kekayaan seni tradisional Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun