Mohon tunggu...
cindy ilvany
cindy ilvany Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA SI PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemiskinan di Era Globalisasi: Peluang dan Tantangan

29 Januari 2025   15:15 Diperbarui: 29 Januari 2025   19:57 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Ritonga (2003), kemiskinan merupakan kondisi serba kekurangan yang di alami seseorang sehingga tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan minimal atau yang layak bagi kehidupannya. Kebutuhan dasar minimal yang di maksud adalah kebutuhan pangan, sandang, papamn dan kebutuhan sosial.

Kemiskinan di era globalisasi merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk dinamika ekonomi, sosial, dan politik yang terjadi secara global. Globalisasi, yang ditandai dengan meningkatnya interaksi dan integrasi antarnegara melalui perdagangan, investasi, dan pertukaran informasi, memiliki dampak yang beragam terhadap kemiskinan. Globalisasi ekonomi diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan perdagangan dan investasi asing. Pertumbuhan ekonomi yang pesat diharapkan dapat mengurangi tingkat kemiskinan dengan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Studi oleh Syahraniah (2015) menemukan bahwa globalisasi secara umum dan globalisasi ekonomi berkontribusi pada penurunan kemiskinan.

Meskipun globalisasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, manfaatnya tidak selalu terdistribusi secara merata. Teori perdagangan internasional, seperti model Heckscher-Ohlin, menyatakan bahwa pemilik faktor produksi yang intensif digunakan di sektor yang berkompetisi dengan produk impor mungkin mengalami kerugian. Hal ini dapat meningkatkan ketimpangan pendapatan dan, dalam beberapa kasus, memperburuk kemiskinan bagi kelompok tertentu dalam masyarakat.

Teori ini berpendapat bahwa globalisasi dapat memperkuat dominasi negara-negara maju atas negara-negara berkembang, yang mengakibatkan ketergantungan ekonomi dan marginalisasi. Dominasi ini dapat menghambat pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di negara-negara berkembang dan memperparah kemiskinan.

 Di era globalisasi, masyarakat semakin sadar akan kesenjangan yang ada melalui akses informasi global. Ketidakadilan dalam distribusi kekayaan dan peluang menciptakan deprivasi relatif, yang memperburuk ketegangan sosial dan kemiskinan multidimensi.

Kemiskinan di era globalisasi adalah fenomena yang kompleks dan multidimensional, dipengaruhi oleh dinamika ekonomi, sosial, dan politik yang terjadi di tingkat lokal dan global. Globalisasi memberikan peluang dan tantangan bagi pengentasan kemiskinan, namun manfaatnya sering kali tidak terdistribusi secara merata.

Peluang Globalisasi: 

Globalisasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui perdagangan internasional, investasi asing, dan transfer teknologi. Akses ke pasar global membuka peluang baru untuk pekerjaan dan peningkatan pendapatan, terutama di sektor industri dan jasa. Kemajuan teknologi dan pertukaran informasi memungkinkan masyarakat untuk lebih terhubung dan mengakses peluang pendidikan serta pelatihan.

Tantangan Globalisasi:

Manfaat globalisasi cenderung terkonsentrasi pada kelompok yang memiliki akses terhadap sumber daya, pendidikan, dan teknologi, sehingga meningkatkan ketimpangan sosial.Negara berkembang sering kali terjebak dalam pola ketergantungan ekonomi terhadap negara maju, dengan dominasi pada ekspor bahan mentah berharga rendah. Sektor tradisional, seperti pertanian, sering tidak mampu bersaing dengan produk impor murah, sehingga memperburuk kemiskinan di pedesaan. Urbanisasi yang dipicu oleh globalisasi sering menciptakan kantong-kantong kemiskinan baru di perkotaan.

Globalisasi adalah pedang bermata dua. Sementara ia membuka peluang untuk pertumbuhan ekonomi dan inovasi, globalisasi juga dapat memperparah ketimpangan dan eksklusi sosial jika tidak dikelola secara adil dan inklusif. Kemiskinan bersifat multidimensi. Di era globalisasi, kemiskinan tidak hanya soal pendapatan rendah tetapi juga meliputi akses terhadap pendidikan, kesehatan, teknologi, dan hak asasi manusia.Kebijakan inklusif dan berkeadilan sangat penting. Pemerintah, organisasi internasional, dan sektor swasta harus bekerja sama untuk menciptakan kebijakan yang memastikan manfaat globalisasi dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun