Sebelumnya, teks terakhir pada bagian 4, ...
‘’Wow, … air kopi begitu nikmatnya. Belum pernah Elona minum kopi hitam seenak seperti ini. Rasanya sangat lain.
Elona masih terbengong-bengong membandingkan apa saja yang ia lihat dan rasa. Pertama-tama air putih segar, kemudian rasa sandwich enak, dan kini kopi yang nikmat.
Tiba-tiba pintu restoran terbuka.’’
--
Dua orang berseragam membuka topi mereka dan melangkah masuk. Salah satunya memegang sebuah map.Â
Terlihat Eduard, pemilik restoran menyambut kedua orang berseragam ini. Dan Elona memastikan pada dirinya sendiri, bahwa kedua orang tamu ini pastinya dari bagian kepolisian.
Eduard berbincang serius dengan kedua tamu polisi, dan menyerahkan secarik kertas. Setelah itu tangannya menunjuk ke arah dimana Elona sedang duduk di salah satu ruang pojok restoran.
Ketiga orang ini, kini berjalan menuju arah Elona dengan diiringi pandangan mata para pengunjung restoran yang lainnya.
Sementara anjing pudel kecil dari wanita menyalak, suaranya nyaring memekakkan telinga. Wanita berusaha untuk menenangkan sambil mengggendong dan meletakkan pada pangkuannya. Suara anjingpun mereda, hilang. Wanita mengelus-elus kepala anjing.Â
Pandangan mata kedua pria di ujung bar terus mengikuti langkah ketiga orang tersebut. Sesekali terlihat pundak mereka dinaikkan, seakan-akan mereka bisa membaca ada sesuatu yang tidak beres pada tamu Elona yang kini harus berurusan dengan dua orang polisi.