Sebelumnya, teks terakhir pada bagian 3, ...
''Tak mengindahkan sepatunya, Elona meloncat keluar dari mobil tanpa sepatu. Berlari mereka bertiga menuju papan peta informasi di pinggir jalan.
Kepala seperti dihantam gada dan kena sambar halilintar. Elona merasa bumi tempat ia berpijak hanyut terhisap ke bawah,  amblas!’’
--
Kekuatannya hilang, kedua lutut kakinya tak sanggup lagi menopang berat badannya. Lunglai Elona terjatuh, tak sadarkan diri, pingsan.
Pria dan wanita menjadi panik. Pria berlari ke seberang jalan, kembali arah restoran untuk mencari pertolongan. Sementara wanita mengibas-ngibaskan secarik kertas ke wajah Elona.Â
Tak lama kemudian berdatangan tiga orang dari arah restoran. Mereka mengangkut Elona dan membawanya masuk restoran diikuti oleh pria dan wanita.
Pada sebuah gudang ruang di belakang, tempat untuk menyimpan kursi serta meja mereka letakkan dua meja berdampingan, dan meletakkan Elona di atasnya.Â
Wanita tak henti-hentinya mengipas-ngipas kertas ke wajah Elona. Sementara pria mengambil barang-barang Elona dari mobilnya dan membawanya masuk ke restoran.
Pemilik restoran berusaha menenangkan suasana sambil melemparkan pertanyaan berulang-ulang kepada wanita dan pria pengemudi.
Mereka menjelaskan kisah awal pertemuannya dengan penumpang yang bernama Elona, yang samasekali mereka tak mengenalnya.