"Orgasme itu apa, tanda sama rasanya tuh gimana, aku udah 50-an lebih nih!"
Pertanyaan ini datang dari seorang teman Belanda. Jangan terkejut: Belanda, Eropa. Hidup di negara modern, negeri yang ditempeli stempel free sex. Ternyata pertanyaan teman wanita ini "ndeso".
Mau saya jelaskan lewat telepon, khawatir nanti yang mendengarkan pembicaraan di rumah mukanya semua merah. Dan yang paling bikin tenggorokan kering itu kalau suami sendiri yang mendengar percakapan telepon seperti ini. Maka reaksi beliau, "Ehem...."
Terus terang tidak semua wanita yang telah melakukan hubungan intim seks itu tau benar apa itu orgasme. Merupakan kenyataan, bahwa wanita yang telah menikah baru menyadari apa itu orgasme setelah perkawinannya masuk 2 tahun atau lebih. Bahkan ada seorang istri yang selama hidup perkawinannya sama sekali tidak mengetahui apa itu kisah orgasme, sementara cucu-cucu sudah pada hadir dalam hidup dia.
Dan satu lagi. Kehidupan modern yang memberi dampak informasi demikian cepat dicerna oleh generasi muda yang belum menikah dan belum layak melakukan seks yang resmi, ternyata mempercepat pengetahuan mereka tentang apa itu orgasme.
Umum mengatakan, orgasme hanya bisa karena hubungan seks terjadi. Dalam arti terjadi penetrasi kelamin pria ke dalam vagina. Namun banyak referensi tentang hal ini mengulas lain. Ternyata masturbasi pun dapat menciptakan orgasme. Tak jadi soal masturbasi ini dilakukan oleh pria atau wanita. Stimulasi bagian yang sensitif dari tubuh merupakan salah satu cara menghadirkan orgasme.
Merupakan suatu anugerah Tuhan kepada mahluk hidup ini, manusia, bahwa hubungan kelamin itu bukan sekadar simbol memperbanyak populasi atau meneruskan generasi. Akan tetapi, manusia bisa menikmatinya sampai ekstase. Untung kita punya perasaan, hingga bisa menikmati apa itu orgasme.
Tanda-tanda Mau Orgasme itu Gimana?
Setiap insan berbeda-beda mengalaminya. Ada yang cepat mengetahui bahkan ketika belum menikah. Ada yang baru mengetahui ketika masa pernikahan telah lama. Bahkan, ada yang sama sekali tidak tau dan tidak bisa mendapatkan orgasme karena faktor tertentu. Menebak bagaimana itu orgasme saja dia harus menonton film atau menerka-nerka seperti aksi yang ada di dalam film.Â
"O.. jadi aku mesti menggelinjang teriak gitu yah, mesti cakar-cakaran atau mata mendelik kayak kena ayan gitu yah?"Â demikian tanya seorang teman.
Kalau yang bersangkutan terlalu banyak nonton film Fifty Shades of Grey, ya mungkin daya fantasinya memang overact.
Diciptakan bahwa wanita dan pria ini berlainan anatomi tubuhnya. Dengan demikian, orgasme antara pria dan wanita pun akan berlainan. Wanita itu lebih kompleks seksualitasnya daripada pria. Untuk mencapai klimaks orgasme maka perlu teknik stimulasi pada bagian tubuh tertentu yang sangat sensitif. Stimulasi ini berperan sangat penting untuk menghadirkan daya khayal tinggi hingga mendukung datangnya orgasme dengan baik. Sebab itu, wanita dan pria harus mengenali dengan baik bagian tubuh patnernya, bagian yang manakah yang paling peka untuk disentuh. Jadi penis bukanlah aktor yang pegang peran utama dalam hal ini.Â