Rasa penasaran Sophie untuk bertemu tuan filosof mebuahkan ide, sewaktu Sophie berada di tempat persembunyian Sophie meletakan beberapa butir manisan dan gula dengan maksud anjing tuan filosof akan datang, ya prediksi Sophie benar adanya, Sophie kemudian meletakan surat dimulut anjing tersebut kemudian mengikutinya kemana akan dibawanya surat itu.Â
Dengan melewati hutan yang lebat sampai sinar matahari di siang hari tak bisa menembus, anjing tersebut mengantarkan ke sebuah danau yang cukup besar, danau tersebut terlihat tenang, terlihat sebuah rakit kecil berada di sisi danau dan sebuah gubuk tua berada di ujung danau.Â
Dengan berani Sophie menyebrangi danau itu menggunakan rakit menuju sebuah gubuk tua yang ia yakini adalah rumah tuan filosof yang mengiriminya surat sejarah filsafat. Sesampainya di ujung danau, Sophie kemudian memberanikan masuk ke gubuk tua tersebut, didalam gubuk tua itu terdapat beberapa amplop surat yang berencana dikirim untuknya, tak lama Sophie mendengar sura orang mendekati gubuk, dengan ketakutan Sophie berlari keluar gubuk sembari membawa beberapa surat yang berencana akan dikirimkan untuknya.
Dalam perjalan pulang menuju rumah, Sophie merasa salah karena telah mencuri surat dan siapa yang mencurinya pasti akan diketahui oleh tuan filosof karena siapa lagi kalau bukan Sophie.
Kekhawatiran Sophie benar adanya, Sophie mendapatkan surat dari tuan filosof yang berisi kekecewaanya karena telah berani masuk rumahnya dan mencuri beberapa surat yang semestinya belum waktunya di kirim untuk Sophie. Dalam surat tersebut tuan filosof memberitahu kalau saat ini dia pindah rumah dan memberi tahu alamatnya kepada Sophie Amundsend.
Akan tetapi kejadian tersebut membuat Sophie sering bertemu tuan filosof, hal ini menjawab penasaranya yang ingin bertemu dan mendengarkan kuliah sejarah filsafatnya tanpa harus surat menyurat lagi. Pengetahuan sejarah filsafat Sophie makin hari makin meningkat, dari mulai Socrates, Aristoteles, Zaman Pencerahan, Hegel, Marx sampai Freud telah Sophie telan habis.
Banyak ilmu yang Sophie dapat dari temanya yang pandai ini (Tuan Filosof), "Orang Yang Paling Bijaksana Adalah Orang Yang Mengetahui Bahwa Dirinya Tidak Tahu" itulah perkataan Socrates seorang filsuf yang berpengaruh di Eropa pada zamanya, seorang filsuf yang melahirkan murid-muris jenius macam Plato dan Aristoteles yang sangat Sophie sukai.