Setelah kita belajar tentang Selft-Awareness, Self-Management, Social Awarenness, giliran sekarang kita membahas tentang "Keterampilan Hubungan atau biasa disebut (Reliationship Skill)". Â Reliationship skill ini adalah dimana ada hubungan atau keterkitan dengan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki setiap orang dalam bersosialisasi dengan lingkungan di sekitarnya. Kompetensi dari Reliationship Skill ini ada empat yaitu: untuk komunikasi, keterlibatan sosial, membangun hubungan dan kerja tim.
Dalam bukunya Les Giblin, ada sebuah survey yang dilakukan oleh Institut Teknologi Carnigie, dia melakukan survey kepada 10.000 orang sukses, dari hasil survey tersebut dicari tahu apa yang membuat seseorang itu sukses?
Ternyata 15% orang sukses karena otak, ketrampilan, atau bakat yang dimilikinya, sedangkan 85% orang yang suksus juga, ternyata karena dia mampu membangun hubungan baik dengan orang lain. Itulah mengapa pentingnya membangun hubungan baik terhadap orang lain (individu maupun kelompok). Mengapa? Karena kesuksesan tidak bisa sendirian, sukses juga membutuhkan banyak orang.
Agar kita menjadi sukses, maka kita semua harus mau menghargai dan mempercayai orang dan meletakan kepercayaan orang lain kepada kita dengan menjaga amanah ketika kita dipercayai oleh orang lain, dan kita jaga agar kita dapat mempunyai hubungan baik dengan orang lan. Kalau kita baik, maka orang lain juga akan baik kepada kita
Maka, ketika kita melihat orang-orang sukses yang sekarang berada dipuncak karirnya atau menjadi orang yang posisinya berada diatas yaitu bukan orang-orang yang bekerja sendiri tetapi bekerja bersama-sama, dia membangun jaringan (networking). Mengapa? dengan membangun sebuah jaringan itulah yang menjadikan seseorang tumbuh menjadi orang-orang sukses.
Maka, kemampuan untuk membangun hubungan dengan orang lain sangatlah dibutuhkan, dan bermanfaat untuk kita sendiri juga orang lain.
Keterampilan Hubungan atau biasa disebut (Reliationship Skill) ini juga sangat penting untuk diajarkan mulai sejak dini pada anak, seperti: orang tua mendidik dengan baik, dengan ajaran yang baik pula, karena ajaran baik akan ditiru baik dengan anak, dan sebaliknya, orang tua mengajarkan hal yang tidak baik, maka anak juga akan mudah menirukannya.
Terkait dengan keadaan yang seperti ini, menjadikan anak kerap bosan dan menolak untuk belajar. Karena sudah sekitar 2 bulan lebih kita stay at home saja, bagamana sih proses pembelajaran untuk anak selama masa pandemi ini? Yaitu kita harus membuat strategi dari pembelajaran online yang menarik
 Memang ada sebagian anak yang bisa fokus untuk ikut kelas, ada yang mau tetapi hanya sebrentar karena bosan munkin, dan ada yang tidak mau sama sekali. Terkait dengan strategi, agar tidak bosan, kita membelajari anak dengan median misalnya papan flannel, kita mengubahnya menjadi berbagai bentuk hewan misalnya dan lain sebainya, atau bermain bersama secara online dan lain sebagainya, yang man saat ini sangat harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
Agar kita menjadi sukses, maka kita semua harus mau menghargai dan juga amanah ketika kita dipercayai oleh orang lain, kita jaga agar kita dapat mempunyai hubungan baik dengan orang lan. Kalau kita baik, maka orang lain juga akan baik kepada kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H