Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pelajaran Pemberdayaan Masyrakat (PPM) Institut Teknologi Sumatera yang telah dilaksanakan oleh kelompok 48 yang terdiri atas 15 mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu yang telah mengembangkan program kerja selama 29 hari, yang terhitung sejak 29 Desember 2023 – 26 Januari 2024 di Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampun Tengah, Provinsi Lampung. Terdapat dua program kerja utama serta 2 buah program kerja tambahan. Program kerja yang telah dilaksanakan mengahasilkan beberapa output secara fisik maupun non fisik. Program kerja yang dilaksanakan ini berdasarkan potensi dan kebutuhan yang ada didesa Buyut Utara.
Masyarakat Desa Buyut Utara umumnya bermata pencaharian sebagai petani. Komoditi yang banyak dijumpai di desa tersebut di antara lain adalah beras, singkong, semangka, karet, kelapa sawit, tanaman tebu, jagung dan tambang pasir. Sayangnya, komoditi tersebut tidak diolah langsung oleh masyarakat setempat. Setelah dipanen, komoditi tersebut langsung dijual kepada pengepul tanpa adanya proses pengolahan. Desa Buyut Utara memiliki 4 dusun, dimana di setiap dusun memiliki Kelompok Wanita Tani (KWT) yang dibentuk untuk mengembangkan perekonomian desa serta mengupayakan agar UMKM dapat berjalan dengan maksimal.
Program kerja utama yang pertama berfokus pada pengembangan umkm terkhusus pada pengembangan hasil dan distribusi penjualan dari Kelompok Wanita Tani. Kelompok 48 berfokus pada pemanfaatan daun singkong yang diolah sebagai produk makanan berupa dendeng daun singkong. Pemanfaatan daun singkong berdasarkan dengan hasil bumi dari Desa Buyut Utara dimana singkong juga menjadi komoditi utama hasil pertanian. Selain itu juga salah terdapat program kerja yang memfokuskan distribusi dan penjualan secara kemajuan teknologi. Kelompok 48 berfokus membranding produk dengan memanfaatkan kemasan dan menambahkan desain logo serta kemasan yang menjadi daya tarik tersendiri yang dimiliki oleh profuk-produk yang akan dihasilkan dari umkm yang terdapat di Desa Buyut Utara. Penggunaan platfrom tiktok menjadi fokus utama yang dikembangkan oleh kelompok 48 sebagai media promosi dan penjualan dari hasil umkm yang ada, sehingga daya serap pasar nantinya diinginkan akan meningkat.
Program kerja kerja utama selanjutnya yang telah dilaksanakan oleh kelompok 48 mengembangkan soft skill dan menambah pengetahuan siswa/i SD Negeri 2 Buyut Utara dengan memberikan fun education mengenai tanggap becana, pemanfaatan sumber daya energi terbarukan, makan seimbang dan gizi pada ikan, pembelajaran mengenai produk kemasan serta pengembangan soft skill dalam teknik menggambar dan penerapan apotik hidup tanaman herbal .
Tidak hanya memusatkan perhatian pada program kerja kelompok 48, mereka juga secara aktif berinteraksi dengan masyarakat di Desa Buyut Utara. Dengan mayoritas penduduk yang memiliki keyakinan Islam yang beragam, kegiatan rutin seperti yasinan atau pengajian diadakan setiap minggu. Mahasiswa KKN-PPM ITERA juga turut serta dalam kegiatan tersebut. Kehadiran mahasiswa KKN ITERA ini disambut baik oleh warga desa, memudahkan mahasiswa untuk bersatu. Sebagai contoh, mereka terlibat dalam kegiatan senam bersama di balai desa bersama ibu-ibu pada hari Jumat. Banyak kegiatan seperti bertanam padi, bahkan sampai proses pemanenan semangka dan jagung kelompok 48 ikut serta dalam kegiatan tersebut dan menjadi cara agar semakin dekat serta menggali potensi masyarakat Buyut Utara. Selain itu, mereka juga aktif mengikuti kegiatan posyandu yang dilakukan di tiga dusun dan posyandu utama di poskesdes yang berada di dekat balai Desa Buyut Utara. Pada tanggal 26 Januari, plakat diberikan secara simbolis kepada Kepala Kampung sebagai kenang-kenangan dari kelompok 48. Setelah itu, terdapat ucapan terima kasih dan perpisahan menyusul berakhirnya Kegiatan KKN-PPM ITERA, yang disampaikan oleh DPL. Kepala Kampung Bapak Suradi juga menyampaikan pesan untuk tetap semangat dalam menyelesaikan perkuliahan, serta berterima kasih karena mahasiswa telah memberikan pengetahuan baru dan menyelesaikan program kerja selama di Desa Buyut Utara. Harapannya adalah agar apa yang ditinggalkan dan ilmu yang diberikan dapat bermanfaat bagi warga desa.