Mohon tunggu...
Johny Rusly
Johny Rusly Mohon Tunggu... Wiraswasta - CEO Kotakpensil.com

Entrepreneur - Coach - Pengarang buku, "Jadi, Anda Ingin Menjadi Pengusaha (Elex Media).

Selanjutnya

Tutup

Money

Menjadi Karyawan Atau Pengusaha?

27 September 2011   01:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:35 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Hai, Anda mungkin tidak percaya, ini adalah pertanyaan yang paling sering ditanyakan; “Mana yang lebih baik, menjadi karyawan atau pengusaha? “ [caption id="attachment_137657" align="alignright" width="150" caption=""][/caption] Apa yang Anda inginkan Sebelum melihat mana yang lebih baik, mungkin lebih baik kita menyimak apa sebenarnya yang Anda inginkan? Kawan, jika yang Anda inginkan adalah kekayaan dan keamanan, mungkin Anda tidak perlu menjadi pengusaha. Anda juga dapat menjadi kaya melalui jalur karyawan. Para karyawan puncak menikmati gaji dan fasilitas yang memungkinkan mereka hidup mewah. Mereka juga memutarkan kelebihan uang ke saham, properti dan franchise. This is a real multiple sources of incomes. Pendapatan mereka jauh lebih baik daripada pemilik usaha kecil. Jadi, masih perlu jadi pengusaha? Tetapi, apa yang dua hal yang kurang dalam hidup mereka. Dua hal ini membuat banyak profesional rela membuang kemewahan dan memulai segalanya dari bawah (saya salah satu diantaranya, ). Dua Kelebihan Menjadi Pengusaha Yang pertama adalah waktu. Saya ingin menentukan waktu saya sendiri. Di kala sibuk, saya memang bekerja 18 jam sehari dan 7 hari seminggu. (Oh! ini akan sering terjadi, terutama di awal-awal berdirinya perusahaan Anda). Namun, sebagai gantinya, di waktu senggang, saya bebas mengunakan waktu. Saya bebas jalan-jalan bersama keluarga dan teman-teman. Menyenangkan, bukan? Yang kedua; kebebasan … Sebagai pengusaha, saya adalah pemilik kebebasan. Saya bebas membuat keputusan. Saya tidak perlu meminta izin atasan. Memang, dampaknya berbeda. Sebagai karyawan, perusahaan akan menanggung kesalahan saya. Namun sekarang, saya yang akan menanggungnya. Hitung-hitung, ya belajar dari kesalahan. Jadi, mana yang lebih baik, menjadi karyawan atau pengusaha? Itu tergantung kepada keinginan Anda. Pilihan di tangan Anda. Jika Anda menginginkan kekayaan, keamanan dan rutinitas, hidup yang tidak banyak berubah, sedikit tabungan hari tua, menjadi karyawan sudah cukup. Sebuah survey menunjukan, 41% orang di Amerika Serikat menginginkan kehidupan seperti ini. Jadi, Anda tidak sendiri. Namun, jika Anda menginginkan waktu, kebebasan dan pertualangan, maka Anda mungkin perlu memikirkan cara-cara menjadi seorang pengusaha yang baik. Pilihan di tangan Anda. Oh ya, bagaimana dengan kekayaan? Apakah menjadi pengusaha dapat menjadi kaya? Itu kita bahas besok ya … See you at the top! Johny 'John' Rusly www.johnyrusly.com 39 days to go PS: Sssst! Tahukah Anda bahwa trainer juga pengusaha?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun