TK Cendrawasih Papua, wilayah Indonesia paling timur ini kaya akan sumber daya alamnya. Papua memiliki tambang emas terbesar di Indonesia, bahkan menjadi salah satu tambang emas terbesar di dunia. Emas Papua diprediksi cukup sampai tahun 2057, namun sangat disayangkan sekali karena yang mengelola tambang emas terbesar di Indonesia ini adalah perusahaan asing yang berasal dari Amerika, Freeport. Perusahaan ini telah mengelola tambang emas Papua sejak tahun 1967 sampai sekarang, bahkan mereka terus berupaya menambah jangka kontraknya hingga 2041. Apalah daya, sepertinya pemerintah tidak bisa bertindak tegas dengan “penjajahan” yang mereka lakukan terhadap kekayaan negeri ini. Disisi lain, Kekayaan alam Papua berbanding terbalik dengan keadaan pendidikan disana. Salah satunya di Kabupaten Intan Jaya, tepatnya di Sugapa. Daerah yang memiliki sekitar 45.000 jiwa ini tidak mempunyai akses jalan darat menuju daerah sekitar. Jalur penerbangan merupakan transportasi utama mereka, arus barang kebutuhan pokok dan lainnya hanya diangkut dengan pesawat. Sugapa memiliki bandara yang diapit Pegunungan Cartenz dengan panjang runway 600 meter dan lebar 18 meter saja. 45 menit dari Nabire untuk menuju ke lokasi ini. Di Sugapa terdapat Sekolah Dasar (SD) dengan jarak yang jauh dan membutuhkan biaya mahal untuk pergi ke sekolah. Ongkos naik ojek dari pelosok desa ke kota mencapai Rp. 150.000,-, jika cuaca hujan mencapai Rp. 300.000,-. Harga bensin Rp. 45.000,- dan beras Rp. 35.000,- per liter. Mahal sekali memang, karena semua bahan pokok tersebut diangkut menggunakan pesawat. Sangat disayangkan sekali pulau yang sangat kaya ini begitu sulit untuk diakses lewat jalur darat, walaupun sudah 68 tahun Indonesia merdeka dan 47 tahun Freeport menikmati kekayaan Papua. Beruntung sekali jika ada anak yang bisa bersekolah karena ribuan anak papua tidak bisa menikmati pendidikan formal, selain itu sekolah disini tidak menyentuh daerah pelosok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H