Duduk adalah aktivitas yang kita lakukan hampir setiap hari, baik saat bekerja, belajar, atau bersantai. Meskipun terlihat sederhana, kebiasaan duduk yang tidak beraturan atau salah posisi dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah skoliosis.Â
Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang yang menyebabkan punggung melengkung ke samping. Pada kondisi normal, tulang belakang manusia memiliki lengkungan yang sehat, tetapi pada penderita skoliosis, lengkungan tersebut menjadi lebih terdistorsi, baik secara lateral (ke samping) maupun dalam bentuk huruf "S" atau "C". Skoliosis dapat terjadi pada siapa saja, namun umumnya paling sering ditemukan pada anak-anak dan remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan.Â
Secara umum, penyebab skoliosis dibagi menjadi dua kategori utama: idiopatik (penyebab yang tidak diketahui) dan struktural. Namun, kebiasaan duduk yang buruk dapat memicu atau memperburuk kelainan tulang belakang ini, terutama bagi mereka yang sedang dalam masa pertumbuhan.Â
Hubungan Antara Duduk Tidak Beraturan dan SkoliosisÂ
Yang pertama, tekanan pada tulang belakang diakibatkan duduk dengan posisi yang tidak tepat, seperti membungkuk, duduk terlalu lama, atau memutar tubuh, memberi tekanan yang tidak seimbang pada tulang belakang. Hal ini dapat mempengaruhi struktur tulang belakang, menyebabkan ketegangan pada otot-otot punggung, dan jika dibiarkan terus-menerus, dapat berkontribusi pada perkembangan skoliosis.Â
Yang kedua, mengganggu poster tubuh diakibatkan Duduk dengan postur yang salah, seperti membungkuk atau condong ke satu sisi, dapat menyebabkan otot-otot punggung menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbangan otot ini mengarah pada pergeseran posisi tulang belakang, yang seiring waktu bisa berujung pada kelainan seperti skoliosis. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat memperburuk kondisi jika tidak segera diperbaiki.Â
Yang terakhir, pertumbuhan tulang yang terganggu. Pada anak-anak dan remaja yang masih dalam masa pertumbuhan, kebiasaan duduk yang tidak baik dapat mempengaruhi perkembangan tulang belakang mereka. Proses pertumbuhan yang tidak merata dapat menyebabkan kelainan pada posisi tulang belakang, meningkatkan risiko terjadinya skoliosis.Â
Dampak Skoliosis pada Kesehatan
Skoliosis dapat menimbulkan berbagai dampak serius yang memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, kelainan pada tulang belakang ini bisa menyebabkan gangguan fisik dan psikologis yang cukup signifikan.Â
Salah satu dampak yang paling umum dari skoliosis adalah nyeri punggung yang terjadi secara terus-menerus atau bahkan kronis. Ketika tulang belakang melengkung, otot-otot di sekitar tulang belakang akan bekerja lebih keras untuk menstabilkan tubuh, yang akhirnya menyebabkan kelelahan dan rasa sakit. Rasa sakit ini bisa menyebar ke area lain, seperti bahu dan pinggang, dan sering kali menjadi lebih buruk setelah beraktivitas atau duduk dalam waktu lama. Pada beberapa kasus, nyeri punggung ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, mengurangi kemampuan fisik seseorang untuk bekerja, berolahraga, atau bahkan beristirahat.Â