Mohon tunggu...
Duta Indra
Duta Indra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Efektifkah Ganjil - Genap di Tol Bekasi?

16 April 2018   12:30 Diperbarui: 16 April 2018   12:42 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

EFEKTIFKAH GANJIL -- GENAP TOL BEKASI ?

Oleh : Duta I. Siregar

Analis Kebijakan

Sejak diberlakukannya tanggal 12 Maret 2018 penggunaan kendaraan ganjil dan genap melalui Peraturan Menteri Perhubungan no PM 18 Tahun 2018 tentang Pengaturan Lalu Lintas Selama Pembangunan Infrastruktur Strategis Nasional di ruas jalan tol Jakarta -- Cikampek, maka banyak persoalan yang dihadapi oleh berbagai pihak, baik pengguna jalan tol yang setiap hari melintas maupun yang baru datang  dari luar kota yang melintasi jalan tol Jakarta -- Cikampek.

Pemandangan yang penulis amati sejak 1 (satu) bulan diberlakukannya kebijakan Menhub tersebut, pada awalnya memang cukup efektif, ketika itu 1 sampai 3 hari dalam pengawasan dari pihak kepolisian, dinas perhubungan dan pengelola jalan tol. Namun pemandangan itu tidak lagi seperti yang penulis lihat yang sehari-hari melintasi jalan tol baik dari Bekasi Timur maupun Bekasi Barat.

Seperti pada photo yang penulis ambil pada tanggal 11 April 2018, di ruas jalan tol Bekasi Timur dan Bekasi Barat :

kepadatan ini setiap hari terjadi dan ini memberikan gambaran bahwa kebijakan yang diambil oleh Kemenhub tidak efektif. Karena masyarakat pengguna tol yang melintas di tol tersebut setiap hari malah mengejar waktu di bawah jam 06.00, karena pemberlakuan ganjil genap ini di jalan tol Bekasi Timur dan Barat yaitu jam 06.00 s d 09.00. sehingga kemacetan berubah jam yaitu antara jam 04.30 s.d. 06.00.

Advokasi tentang penggunaan kendaraan umum yang telah disosialisasikan kepada pengguna kendaraan pribadi untuk beralih ke moda transportasi umum tampaknya tidak efektif, karena kendaraan umum yang telah disiapkan tampak setiap hari penumpangnya hanya 15 sd. 20 % saja, ini menunjukka bahwa belum efektifnya kebijakan yang telah dikeluarkan Kemenhub tersebut.

Disamping itu, tidak jarang pula para pengguna jalan sudah memiliki kendaraan pribadi 2 hingga lebih yang berplat nomor memang sudah punya ganjil dan genap. Belum lagi adanya kendaraan yang setiap hari penulis lihat mengalami kecelakaan tentunya akan menambah panjangnya kemacetan di jalan tol antara Bekasi Timur ke Jakarta serta kendaraan truk besar yang melintas biasanya berjalan hanya 10 sd 20 km/jam ini juga menambah kepadatan antrian kendaraan yang melintasi lokasi tersebut.

Kebijakan Kemenhub sepertinya hanya bersifat incidental dan hanya membawa manfaat 1 hingga 3 hari saja, dan sifatnya terbatas untuk beberapa alternative saja, padahal kalau mau merealisasikan kebijakan hendaknya dilakukan kajian yang konfrehensif dan bersifat tetap yang dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun