Terhitung sejak diumumkannya kasus pertama positif terpapar virus corona di Indonesia pada 20 maret 2020 dan telah menjadi pandemi, maka mulailah diberlakukannya  protokol kesehatan di berbagai daerah di Indonesia. yang berimbas pada pengurangan aktifitas kontak fisik secara langsung, menyebabkan masyarakat dan berbagai Institusi yang ada harus menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut. Institusi pendidikan adalah salah satu yang harus melakukan penyesuaian dengan mengalihkan kegiatan belajar-mengajar ke sistem daring (dalam jaringan) yang sering di kenal online. Di Indonesia sistem pembelajaran secara daring saat ini telah diterapkan dalam Institusi pendidikan tinggi. Metode perkuliahan secara daring ini di rasa adalah cara yang paling efektif sejauh ini dalam menghadapi situasi wabah covid-19.
Kebijakan pembelajaran dari rumah atau pembelajaran secara daring ini pada awalnya cukup membuat kaget dan kebingungan  para siswa dan mahasiswa. Pasalnya kebiasaan proses belajar mengajar secara tatap muka yang di lakukan harus di alihkan secara jarak jauh, dan bertumpuan pada teknologi. Bahkan bukan hanya siswa dan mahasiswa yang di buat bingun akan tetapi guru dan para dosen pun bingung mencari solusi terbaik pada peroses belajar mengajar ini.
Salah satunya di universitas 'aisyiyah Yogyakarta telah berjalan pembelajaran daring. Melalui pemanfaatan berbagai media penunjang pembelajaran daring contohnya: Google Classrom, Zoom, Google Meet, Youtube, Whatsapp, Instagram, dan media social lainya. Dengan berorientasikan menekan angka positif covid-19 di indonesi, namun di samping itu pembelajaran dengan memanfaatkan media social ini menjadikan Pendidikan di Indonesia lebih fleksibel cepat dan terbuka luar bagi para mahasiswa untuk bisa mengakses berbagai ilmu pengetahuan di media social.
Mahasiswa di tuntut untuk bisa kreatifitas dalam pembelajaran daring ini,yang mewajibkannya  untuk fasih mengeksplor dunia digital yang sejalan dengan Merdeka Belajar pada perguruan tinggi yang bertajuk Kampus Merdeka persisnya terletak di sini, yaitu kemampuan mahasiswa untuk meluaskan cakrawala pengetahuan secara mandiri dan mengembangkan kreatifitas praktis.
Dengan itu, mahasiswa di Indonesia khususnya di universitas 'aisyiyah Yogyakarta kian jauh dari istilah gaptek (gagap teknologi) dan semakin banyak orang yang lebih maju dalam pengembangan teknologi. Mimpi-mimpi negara kita untuk memanfaatkan kemajuan industri 4.0. dan persaingan artificial intelligence di masa mendatang semakin jelas. Indonesia bisa optimis dalam persaingan dan kolaborasi anak bangsa secara online. Akhirnya, kita menuju era Homo digitalis.Singkatnya pembelajaran daring ini dengan memanfaatkan media social adalah solusi terbaik dalam bidang Pendidikan di masa pandemic ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H