Apakah tidak ada bau Bisnis bagi perusahaan penyelenggara, MNC Group? Apakah betul MW diadakan semata-mata demi bangsa ini? Benarkah MNC tidak mau rugi?!
Salah satu promosi penyelenggara MW Indonesia adalah bahwa MW akan menguntungkan bangsa ini, akan semakin banyak dunia yang mengenal Indonesia . dengan kata lain, turis-turis asing akan semakin banyak yang tertarik untuk masuk ke Indonesia dan otomatis devisa akan banyak yang mengalir masuk.
Informasi dari pihak perusahaan TV MNC untuk sekilas memang masuk akal dan cukup “membius” agar kita mau menerima MW diadakan di Indonesia. Karena perusahaan beralasan dengan slogan “atas nama bangsa Indonesia”! Tapi, kita sebagai rakyat mesti kritis analisis, di jaman sekarang yang Kapitalis dan semua diukur dengan Duwit, Apa benar kata pihak penyelenggara MW itu? Pejabat saja yang jelas berposisi sebagai pengurus rakyat, dalam kenyataannya UUD (Ujung-Ujungnya Duwit), mana mungkin perusahaan (yang notabene Keuntungan jelas jadi visinya) bisa tidak UUD?!!!
Bagaimanapun, pihak MNC tidak mau rugi. Meski Hary Tanoe mengatakan bahwa perusahaaannya tidak mencari keuntungan, bau bisnis MNC tidak bisa dielakkan lagi.
MNC Group mendapatkan Hak ekslusif dari MW Organization untuk menyiarkan acara tersebut ke seluruh dunia. Tentu siaran itu bukan siaran Gratis! Televisi Negara lain yang ingin menyiarkan, harus Bayar! Apalagi untuk perhelatan ini, Adjie S Soeratmadji, Head of Corporate Secretary RCTI menjelaskan, panitia mengeluarkan dana sekitar Rp 120 milyar.
Panitia juga sudah menjual tiket. Harganya sangat mahal untuk kalangan biasa di Indonesia. Harga termurah adalah Rp 1,5 juta sedang harga tertinggi Rp 7,5 juta. Tiket yang dijual berjumlah 8000 lembar. Jika dirata-rata harganya Rp 4 juta, maka uang yang diraup dari perhelatan ini sekitar Rp 32 Milyar.!
Itu belum termasuk sponsor dan hak siar. Diperkirakan, sponsor utama MWW 2013 yakni perusahaan handuk Terry Palmer membayar mahal untuk ajang ini. Sponsor lain pun berjibun, ada industry kosmetik, fashion, perhotelan, dll.
MNC pun dipastikan dapat pemasukan dari hak siar. Andai saja harga hak siar Rp 1 M per stasiun TV, dapat dipastikan Rp 130an M akan masuk ke kantong MNC.!
Bukan tidak mungkin ada misi bisnis MNC Group. Bagaimanapun, Indonesia adalah pasar yang luar biasa, sebagaimana India dan Cina –belakangan kedua Negara tersebut kontestannya dinobatkan sebagai Miss World.
Tak heran, jika MNC group mencari dukungan ke berbagai ormas dan lembaga keagamaaan agar acara MW sukses. Mereka pun berkeliling ke media-media nasional agar mendukung perhelatan besar tersebut. Jadi, ini bisnis Bung !
Lantas, yang didapat rakyat Indonesia apa? Apakah dengan MW Indonesia jadi lebih makmur dan beradab? Apakah kemiskinan bisa terselesaikan? Apakah pendidikan bisa terjangkau bagi semua rakyat? Apakah moralitas masyarakat semakin bisa meningkat?
Jawabannya mudah, tidak mungkin bisa!
Di Negara asalnya saja, masalah kemiskinan dan degradasi moralitas tidak bisa diselesaikan oleh system mereka. Karena hakekatnya masalah tersebut justru karena System Sekuler-Kapitalis, System Buatan Manusia! Pun, Indonesia, jika terus mengkiblat kepada Negara Barat utamanya dalam Sistemnya, jelas, bahaya bagi masyarakat dan bangsa ini tidak terhindarkan lagi. Indonesia sudah menjadi Negara yang Miskin Kedaulatan Energi, bahkan Pangan. Sebaliknya, Indonesia menjadi Negara yang Kaya Utangnya dan Problem poleksosbudhankam bahkan moralitasnya.
Termasuk system sekuler-Kapitalis adalah Demokrasi. Demokrasi bukan semata masalah musyawarah, tapi masalah Kedaulatan Membuat Aturan Hukum di tangan Manusia.
Dan, keputusan MW boleh ada / tidak jelas hanya dari Keputusan Manusia, tidak boleh ada campur tangan sang Pencipta kepada keputusan Negara. Itulah satu bukti Bahaya Demokrasi!
Jadi, Tolak Miss World dan Sistem Demokrasi-Sekuler-Kapitalis !! Tidak sebatas menolak, Solusi Real dan Adil juga harus diambil, yakni Sistem Islam dengan Syari’ahnya, dan Bentuk Negaranya, yakni Khilafah!!!
Kita sebagai rakyat harus mulai Cerdas, jangan terus-menerus Gampang Ditipu hanya dengan lipservice yang indah!!! Mulai pahami tentang Sistem Sekuler-Demokrasi-Kapitalis dan rival kuatnya, system Syari’ah dan Khilafah !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H