Penggunaan bahasa Indonesia di dunia pendidikan, khususnya di perguruan tinggi, memainkan peran penting dalam menjaga identitas nasional dan mendukung komunikasi ilmiah. Artikel ini menganalisis penggunaan bahasa Indonesia di lingkungan akademik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) serta tantangan yang dihadapi. Bahasa Indonesia, sebagai bahasa pengantar resmi, menjadi sarana utama dalam proses pembelajaran dan diskusi akademik di Unesa. Namun, pengaruh bahasa daerah dan asing, serta rendahnya literasi terhadap aturan bahasa, masih menjadi kendala dalam penggunaannya.
Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan memfokuskan pada analisis kesalahan penggunaan bahasa pada spanduk dan poster di kampus. Temuan utama meliputi kesalahan ejaan, penggunaan kata tidak baku, serta percampuran bahasa Indonesia dengan bahasa asing, seperti "fotocopy" yang seharusnya "fotokopi". Hal ini menunjukkan masih kurangnya kesadaran terhadap penggunaan bahasa yang tepat sesuai KBBI.
Kesimpulannya, meskipun bahasa Indonesia digunakan secara umum di lingkungan akademik, perbaikan literasi bahasa sangat diperlukan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi ilmiah. Dengan memperkuat penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, identitas nasional dapat terjaga, dan kualitas pendidikan di tingkat perguruan tinggi dapat lebih optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H