Mohon tunggu...
Lina Aris Fica Yuma
Lina Aris Fica Yuma Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa semester 5Pendidikan Bahasa Inggris IKIP PGRI Semarang. Sangat tertarik dengan dunia jurnalistik. Ingin sekali jadi penulis atau wartawan. Prestasi: 1. Sekertaris dan reporter di Vokal Press IKIP Pgri semarang. 2. Bendahara Redaksi Majalah Raudlatina Pondok pesantren Modern Raudlatul Ulum Guyangan Trangkil Pati. 3.Juara 2 lomba artikel hari kartini 2011 liga sastra kias Ikip Pgri semarang 4.Juara 3 Lomba Resensi pekan bahasa Hari pendidikan nasional 2011. 5. Moderater dalam TEFLIN internasioal conference ke 58 tahun 2011

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mozaik Kehidupan di Penghujung Tahun

6 Desember 2011   01:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:47 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Banyak orang selalu beranggapan bahwa akhir tahun adalah saatnya untuk menutup lencana kehidupan yang usang. Mereka berfikir, inilah saat yang tepat untuk membakar habis masalah dan hal - hal yang terkesan tidak perlu bagi mereka. Tanpa disadari ataupun tidak, apakah tujuan hidup tahun lalu sudah tercapai atau belum.Padahalpencapaiantujuanlahyangmenjadikanhidupinilebihhidup.

Salah satu kunci kesuksesan sendiri ituadalah dari adanya penentuan tujuan dalam hidup. Dr.maxwell Maltz, dalam bukunya psychology cybernetics (1960), menyatakan,” kita telah diciptakan sebagai mekanisme pencari tujuan. Kita memang terbentuk demikian. Manakala kita tidak mempunyai yang kita minati dan yang cukup berarti bagi kita, kita harus berputar – putar,merasa tersesat dan mendapatkan hidup kita tidak berarti dan tidak bertujuan. Kita sebenarnya diciptakan untuk menaklukkan lingkungan, memecahkan masalah, mencapai tujuan, dan kita tidak akan menemukan kebahagiaan atau kepuasan yang nyata dalam hidup, bila tidak ada hambatan untuk ditaklukan dan tujuan untuk dicapai. Orang yang mengatakan bahwa hidup tidak berguna sebenarnya mengatakan bahwa dia sendiri tidak mempunyai tujuan yang bernilai. Jadi, temukan tujuan buat diri sendiri yang layak untuk dicapai. Lebih baik lagi anda mempunyai proyek. Tentukan apa yang anda inginkan dari situasi tertentu. Anda harus selalu mempunyai pandangan selangkah lebih maju.”

Dalam sebuah pencapaian tujuan untuk meniti kesuksesan sejati itu,juga diperlukan sebuah komitmen yang kuat, niat yang mantap, rencana yang terperinci dan penuh pertimbangan, peng-eksploran diri, dan realisasi dari tujuan itu sendiri. Tanpa adanya realisasi sama halnya dengan pembohongan diri atas tujuan yang telah di rencanakan.

Begitulah kira- kira gambaran dari tujuan. Bayangkan jika anda hidup tanpa tujuan, ibarat anda berjalan terus tanpa arah, tanpa pernah tahu manakah tempat yang akan dituju, berapa banyak waktu yang telah dihabiskan dan bagaimanakah ending dari kehidupan. Sedangkan ibarat air itu terus mengalir tanpa tahu dimana harus bermuara.

Sebenarnya bukan bagaimana kita mengawali akhir tahun ini, tapi bagaimana kita mengakhirinya.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun