" Buat kita tetap tidak bisa dipungkiri kalau motor buatan tahun 80-90an itu berbeda dengan motor sekarang khususnya Rx King. Motor sekarang memang mengandalkan mesin ramah lingkungan dan system safety, tapi dibuat minimalis untuk segi penampilan dan mesin nya," ujarnya.
Lebih lanjut, Jaja juga menegaskan bahwa harga RX-King di masa sekarang memang sangat terjaga pasarnya, dan dirinya memprediksi bahwa banderol untuk motor bekas RX-King tidak akan pernah turun.
"RX-King ini punya peminatnya sendiri. Rx-King ini seperti sebuah badan usaha yang dipertahankan kelestariannya , memiliki generasi peminat dan punya organisasi yang sangat kuat. Saat organisasi dan peminat itu berkembang, maka saya yakin nilai jual motor ini akan jauh dari kata anjlok," ujar Jaja.
Bahkan jika suatu waktu RX-King ini dibanderol dengan harga yang fantastis, Arja percaya bahwa masih akan ada pembelinya. Karena bicara RX-king itu, berbicara dengan nilai sejarah motor dan hobi dari pemiliknya.
"Motor ini sudah tidak lagi diproduksi, jadi akan sangat wajar kalo harganya akan mahal. Â bagi pecinta motor 2-tak, kalo memang motor ini menarik dan masih bagus, saya rasa harga berapapun pasti akan dibayar," ujarnya.
Meski sekarang statusnya motor tua, Â peminat 'motor jambret' ini sempat meningkat pada tahun 2020, dimana banyak orang yang menghabiskan waktunya di rumah akibat pandemi Covid-19.
" Awal pandemic kemarin banyak yang datang ke saya buat cari info dan membeli spare part Rx king , karena banyak dari mereka menghabiskan waktunya di rumah dengan menyalurkan hobi, salah satunya ke motor. RX-King
Tak bisa dipungkiri bahwa Eksistensi Rx King akan tetap ada dalam generasi ke generasi karena peminat yang berkembang dari generasi orang tua hingga millennial pun mengoleksi dan juga hobi menjadi salah satu alasan eksistensi Rx King akan selalu ada dimanapun di era sekarang.
