Mohon tunggu...
senja
senja Mohon Tunggu... Lainnya - manusia

----

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Weweh dari Kota Santri

9 Mei 2020   22:17 Diperbarui: 9 Mei 2020   22:14 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebelum kita bahas budaya weweh darikota santri, bagi yang belum tau dimana sih kota santri ? ada didaerah manasih? Nih ya aku kasih tau. Kota santri itu terletak di salah satu kabupatenyang berada di bagian tengah provinsi jawa timur, yaitu di kabupaten jombang.

Kabupaten jombang adalah sebuah kabupaten kecil yang menyimpan sejutakeistimewaan dan keberkahan. Kenapa aku sebut sejuta keistimewaan dankeberkahan? 

Karena di kabupaten ini banyak terlahir ulama-ulama hebat sepertiKH. M. Hasyim Asy'ari, KH. A. Wahab Hasbullah, KH. Bisri Syansuri dan masihbanyak yang lainnya, dan juga tak lupa salah satu mantan presiden RI yang ke 4 yaituKH. Abdurrahman Wahid atau yang biasa dipanggil Gus Dur beliau lahir disini danwafat serta dimakamkan di pondok pesantren Tebuireng yang ada di Jombang.

Selain itu di sini terdapat lebih dari 40 pondok pesantren yang mempunyaisantri mulai dari puluhan sampai ratusan bahkan ribuan, mulai dari yang modernsampai yang salaf ,misalnya pondok pesantren Tebuireng yang terkenal sebagaipondok salaf, kemudian pondok pesantren Darul Ulum yang terkenal sebagi pondoksalaf dan juga pondok modern, dan masih banyak pondok pesantren lainnya. Jaditidak heran jika jombang mendapat julukan sebagai kota santri. 

Nah sepertinyasudah cukup pengenalan sedikit tentang kota santri, sekarang waktunya membahastentang salah satu tradisi yang ada dikota santri, yaitu tradisi weweh.

Tradisi weweh ini terdapat di hampir seluruh wilayah dikabupaten jombang, sebelummengenal tradisi ini lebih dalam saya akan menjelaskan arti kata "weweh", wewehsendiri berasal dari cuplikan kata "ngewehi" dari bahasa jawa yang artinyamemberi. 

Jadi tradisi weweh adalah sebuah tradisi memberi makanan sepertilayaknya orang hajatan jadi terdiri dari nasi,lauk pauk, dan terkadang ada yangmenambahkan aneka jajanan pasar atau kue basah ada juga yang memberi dalambentuk bahan pokok mentah seperti minyak, gula, beras, dan lain-lain. 

Kemudianmakanan atau bahan-bahan pokok itu dibagikan kepada orang-orang terdekatseperti tetangga, orang tua, mertua, saudara, dan teman , lalu ingat tidakhanya orang muslim yang diberikan tapi juga orang non muslim yang termasukdalam tentangga, saudara atupun teman dekat jadi sikap toleransi tetap terjaga.Tradisi ini sudah berjalan sejak jaman dahulu dan alhamdulillah masihdilestarikan oleh masyarakat setempat. 

Oiya tradisi ini dilakukan pada 10 harisebelum hari raya idul fitri atau hari ke 20 sampai 29 di bulan ramadhan,tetapi biasanya masyarakat melakukannya di hari-hari ganjil seperti 21, 23, 25dan 27 pemilihan hari pun terserah orangnya masing-masing. Tradisi inimerupakan salah satu tradisi yang ditunggu-tunggu oleh para anak kecil karenabagi mereka tradisi ini sangat menguntungkan, kenapa begitu?  

Karena pada saat memberi-berikan makanan kepada orang-orang dengan cara mendatangi per rumahnya orang yang dituju dan biasanya orang tua menyuruh anak-anaknya dan saat anak-anak mengantarkan makanannya mereka akan diberikan sejumlah uang oleh orang yang di kasih makanan, biasanya uangnya sejumlah Rp.10.000,- dan kadang jika kerumah saudara bisa Rp. 50.000,-, meskipun jumlah itu tidak sangatlah besar tapi bagi anak kecil ,itu sudah sangat berharga dan dapat membahagiakan hati anak-anak dan hitung-hitung amal dibulan ramadhan. Jadi nilai yang dapat kita ambil dari tradisi ini adalah saling memberi atau berbagi tanpa meninggalkan toleransi . 

Saling berbagi itu salah satu perbuatan yang terpuji serta dengan berbagi kita dapat mempererat tali persaudaraan antar sesama manusia, berbagi memanglah indah apalagi di bulan ramadhan, bulan yang penuh berkah ini. 

Jadi tradisi ini sangat amat perlu di lestarikan dan dijaga agar tidak hilang tergeser oleh jaman, meskipun dalam tradisi ini sudah mengalami banyak inovasi seperti awalnya berupa makanan yang sudah dimasak terus sekarang sudah banyak yang diganti dengan bahan pokok mentah, mungkin menggantinya itu bertujuan agar lebih ringkas dan lebih praktis. 

Nahh itu tadi sekilas penjelasan dari tradisi weweh yang ada di kota santri. Semoga apa yang aku tulis hari ini bermanfaat. Mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan karena saya juga masih penulis pemula. 

Sekian dari saya , sampai jumpa di tulisan berikutnya.. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun