Mohon tunggu...
Wahyuni Razak
Wahyuni Razak Mohon Tunggu... -

Nama aslinya adalah wahyuni namun teman-teman kadang memanggil saya dengan nama Unhy. saya alumni dari SMANSA MALANGKE, tetapi sekarang saya lagi bertempur di bangku kuliah untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNISMUH MAKASSAR. saya lahir pada tanggal 08 agustus 1993, dan saya terlahir dari keluarga yang sederhana, dan dari kesederhanaan itulah saya banyak belajar hidup untuk lebih banyak menghargai apa yang ada di sekeliling tanpa adanya suatu perbedaan. Motivator saya tak lain adalah IBU dan AYAH saya yang tercinta, beliau banyak mengajarkan saja untuk hidup yang lebih baik dari apa yang beliau alami, tak lain karena beliau ingin anak-anaknya memiliki kehidapan yang jauh lebih baik darinya,beliau juga mengajarkanku tentang kesabaran, kesederhanaan,dan saling menghargai dan menyayangi. aku anak ke dua dari lima bersaudara, dan aku bersyukur memiliki suadara dan saudari-saudari yang begitu mengerti aku, dengan pengertian mereka maka kami hidup dengan persaudaraan yang begitu bahagia dan ceria, meski terkadang dipenuhi suatu pertentangan namun hal itu tidak menggoyahkan rasa sayang kami, kami pun sangat sayang IBU dan AYAH, karena beliau adalah Bulan dan Bintang kami... I love you MOM n DAD

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Wanita Makhluk Teristimewa daripada Pria (Terbukti)

4 Juli 2014   03:08 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:34 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seringkali wanita menangis karena pria, entah karena dikecewakan oleh sikapnya, atau dilukai dengan perkataannya, bahkan ditinggalkan.Ada sebuah renungan yang mungkin sangat berarti untuk dibagikan pada seluruh sahabat agar lebih menghormati dan menghargai wanita.Suatu hari, seorang pria berdoa dalam keadaan marah dan emosi. Ia sebal pada pasangannya yang seringkali menangis dan memanfaatkan air mata di setiap perdebatannya. Ia bosan. Sungguh bosan.Tak mau terlibat dalam emosi yang negatif, iapun sujud dan berdoa, meminta pertolongan pada Tuhan.“Tuhan, mengapa sih wanita sering menangis? Aku bosan dan jenuh melihat dan mendengarnya,” keluh pria itu.Jawab Tuhan kepadanya:“Karena wanita itu unik. AKU menciptakannya tidak sama seperti kamu. Ia adalah makhluk yang istimewa.KU kuatkan bahunya untuk menjaga anak-anakmu kelak.KU lembutkan hatinya untuk memberimu rasa aman.KU kuatkan rahimnya untuk menyimpan benih manusia.KU teguhkan pribadinya untuk terus berjuang saat yang lain menyerah.KU beri naluri untuk tetap menyayangi walau dikhianati dan disakiti oleh orang yang disayangi.KU hembuskan kasih sayang agar ia bisa mencurahimu dengan perhatian.KU buat matanya lentik karena ia akan menjadi jendela kedamaian.KU buat senyumnya merekah seperti mahkota bunga untuk membuatmu tetap mengingat indahnya dunia.KU buat tangannya terampil untuk menjagamu agar tak pernah kekurangan.Tapi jika suatu saat ia menangis.Itu karena AKU memberikannya air mata untuk membasuh luka batin dan memberikan kekuatan yang baru. Bukanlah sebuah tanda kelemahan dan kekalahan.”Pria itupun tertegun sejenak. Diambilnya langkah bergegas, dipeluk dan diusapnya air mata di pipi orang yang dicintainya. “Aku akan membantumu menghapus luka batin itu…”Jadi, jangan pernah menyakiti wanita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun