Mohon tunggu...
Wahyuni Razak
Wahyuni Razak Mohon Tunggu... -

Nama aslinya adalah wahyuni namun teman-teman kadang memanggil saya dengan nama Unhy. saya alumni dari SMANSA MALANGKE, tetapi sekarang saya lagi bertempur di bangku kuliah untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNISMUH MAKASSAR. saya lahir pada tanggal 08 agustus 1993, dan saya terlahir dari keluarga yang sederhana, dan dari kesederhanaan itulah saya banyak belajar hidup untuk lebih banyak menghargai apa yang ada di sekeliling tanpa adanya suatu perbedaan. Motivator saya tak lain adalah IBU dan AYAH saya yang tercinta, beliau banyak mengajarkan saja untuk hidup yang lebih baik dari apa yang beliau alami, tak lain karena beliau ingin anak-anaknya memiliki kehidapan yang jauh lebih baik darinya,beliau juga mengajarkanku tentang kesabaran, kesederhanaan,dan saling menghargai dan menyayangi. aku anak ke dua dari lima bersaudara, dan aku bersyukur memiliki suadara dan saudari-saudari yang begitu mengerti aku, dengan pengertian mereka maka kami hidup dengan persaudaraan yang begitu bahagia dan ceria, meski terkadang dipenuhi suatu pertentangan namun hal itu tidak menggoyahkan rasa sayang kami, kami pun sangat sayang IBU dan AYAH, karena beliau adalah Bulan dan Bintang kami... I love you MOM n DAD

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Benih-benih Cinta yang Kurasa Pada Dirimu Sayang...

4 Juli 2014   01:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:35 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

C I N T A

jika memang kehendakmu inginkan asa ini merekah mimpi dalam cumbuan mesra bersama membawaku pada malam-malam bertabur lukisan pelangi sejukkan hasrat semusim bercinta maka segera kuendapkan ingatan dalam khayalkukubenamkan sejenak rangkaian tanya pada jeritan hati yang menyiksa kupadamkan segala ingatan akan sumpahku padanya hanya agar dapat kulabuhkan segenap nafasku padamu menyahut benih rindu dalam kelemahan cinta yang terpaut berharap menemukan dunia yang dinanti menyentuh kedamaian berdua entah untuk berapa lama tak tahu sampai kapan tapi aku ingin kamu, inginkan kamu, tak peduli langit mau  menertawakanku, tak peduli bintang dan bulan kan menangis, tak hirau alam kan bersedih atas pilihan hati ini, karena ku yakin Tuhan menciptakan kamu lalu mempertemukan kita dan pada akhirnya menyatukan kita pasti semua itu Tuhan mempunyai alasan, dan mungkin saja itu salah satu rahasia Tuhan yang tak pernah kita duga, aku yakin hati kecil ini tak mungkin membohongi segenap rasa yang selama ini ku bawa sejak kali pertama dimana  kita tak sengaja bertatap mata dan dari situ jua' lah mulai kurasa benih-benih cinta yang tertanam dalam hati ini kemudian dewa asmara membiarkannya tumbuh dengan menaburkan pupuk-pupuk ketulusan dan keikhlasan juga kesabaran sehingga hari kian hari benih-benih cinta itupun mampu tumbuh dan terjaga dalam hati ini dengan menunggu waktu yang tepat hingga datangnya Dewa asmara menancapkan sebuah anak panah cinta yang berisi benih-benih cinta yang tlah terjaga dengan ketulusan, keikhlasan juga kesabaran kepada hatimu sehingga benih-benih cinta itu dapat tumbuh juga kau rasakan didalam hatimu yang tak berbeda dengan apa yang ku rasakan dan tibalah saatnya Dewa asmara menutup buku asmara kita berdua dengan menggembok buku tersebut dan membawa kunci tersebut sehingga tak ada seorangpun yang mampu mengubah catatan jodoh kita didalam buku perjodoh'an yang Allah SWT tlah kehendaki, sehingga hiduplah kita berdua dalam Bahtera Rumah Tangga yang Sakina Mawadda Warahma, hingga akhir hayat menjemput kita berdua. Insya Allah jika Allah SWT  Meridho'i... Amiin...

Salam 'ARYHUN SAGENA'

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun