Vihara Yen Man adalah sebuah vihara yang berlokasi di dalam perumahan Sempusari. Tepatnya, Vihara Yen Man ini berada di Jl. Kenari no. 1 RT.03 / RW.02, Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Vihara merupakan tempat beribadah bagi orang-orang yang beragama Buddha, sehingga di dalam interior vihara pasti terdapat banyak ornamen yang mengandung simbol-simbol yang berhubungan dengan agama Buddha. Setiap simbol yang digunakan di dalam vihara pasti mengandung makna yang penting.
Â
Bangunan dari vihara ini merupakan gedung dengan 2 tingkat. Gaya desain yang digunakan pada Vihara Yen Man adalah gaya classic oriental. Jika dilihat dari eksterior bangunan Vihara Yen Man ini, tidak terdapat banyak symbol yang menunjukkan bahwa bangunan ini merupakan vihara. Warna yang digunakan juga kurang menunjukkan bahwa bangunan ini merupakan vihara. Namun, di atas pintu masuk terdapat tulisan dengan Bahasa China yang memiliki "Buddha itu sederhana" dan pada samping bingkai pintu masuk juga terdapat tulisan dalam Bahasa China yang bertuliskan konsep-konsep tentang agama Buddha.Â
Lalu, terdapat patung Qilin yang berada di depan pintu ruang sembayang utama. Patung ini bermakna simpati dan cinta. Patung ini berada di dua sisi pintu masuk ruang sembayang utama. Lalu, ketika memasuki ruang sembayang dapat dilihat bahwa ornamen-ornamen interior dari Vihara Yen Man ini didominasi oleh warna merah dan emas. Warna merah memiliki arti keberanian dan keuntungan, sedangkan warna emas memiliki arti kemuliaan, kejayaan, dan kekayaan. Kebanyakan dari dekorasi dan furniture yang digunakan juga bergaya dan bermotif oriental.
Di dalam vihara terdapat banyak ornament yang memiliki makna tersendiri. Yang pertama terdapat lampion. Lampion ini digunakan sebagai symbol religi, keagamaan, simbolik, dan identitas budaya. Fungsi lain dari lampion adalah sebagai ragam hias dan estetika pada vihara. Lalu, selanjutnya juga terdapat lambang Swastika yang merupakan objek keberuntungan atau kesejahteraan. Swastika ini dilambangkan sebagai telapak kaki Buddha.Â
Di dalam Vihara Yen Man ini juga terlihat penggunaan lambang naga pada beberapa ornament yang digunakan. Naga merupakan suatu makhluk mitos yang melambangkan kekuatan, keadilan, dan penjaga burung suci. Naga yang berwarna merah memiliki arti keberanian dan keberuntungan, sedangkan naga yang berwarna emas memiliki arti kemuliaan, kejayaan, dan kekayaan.Â
Pada vihara biasanya juga terdapat alat yang digunakan untuk melakukan sembayang, yaitu Hio dan Hiolo. Biasanya Hio berbentuk seperti batang yang kemudian akan dibakar jika digunakan saat bersembayang sedangkan Hiolo merupakan tempat untuk menancapkan Hio yang sudah dibakar. Selain itu, pada vihara juga terdapat sebuah lonceng.Â
Lonceng ini berfungsi untuk aba-aba bahwa sembayang akan segera dilakukan dan juga dapat digunakan untuk memberikan petunjuk kepada umat untuk berdiri, berlutut, atau saat melakukan penukaran posisi tangan saat melakukan sembayang.Â
Selain itu, juga ada beberapa patung yang terdapat di dalam Vihara Yen Man ini. Terdapat patung Dewi Kwan Im yang merupakan dewi yang paling dicintai dan dipuja dari semua dewa dewi China dan merupakan dewi kasih saying. Slain itu juga terdapat patung Buddha Amitabha yang merupakan buddha utama di Asia Timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H