Mohon tunggu...
Reva Yunia
Reva Yunia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Kedokteran semester 1 di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tuberkulosis dan Stigma : Mengapa Edukasi Penting untuk Masyarakat

10 Desember 2024   14:22 Diperbarui: 11 Desember 2024   10:14 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut Kementrian Kesehatan, Tuberculosis atau sering disingkat TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dimana masih menjadi masalah hingga saat ini, terutama pada 22 negara dengan resiko yang tinggi, termasuk Indonesia.

Salah satu bentuk TBC yang lebih kompleks adalah Tuberkulosis Resisten Obat (TBC RO) yakni gejala kebal dengan obat akibat teknik pengobatan yang tidak tepat. Hal ini menjadi isu yang terus meningkat dan mengancam kesehatan masyarakat di seluruh dunia (CONTINUING MEDICAL EDUCATION, t.t.).

Meskipun perkembangan medis yang telah maju dan memungkinkan pasien untuk pulih sepenuhnya, stigma dan deskriminasi terhadap mereka, yang dimana sudah dinyatakan sembuh masih ada di masyarakat. Saya menulis artikel ini untuk memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pasien TBC.

Diskriminasi Terhadap Pasien TBC

Masyarakat seringkali menganggap pasien TBC sebagai penyakit yang gampang menular, sehingga banyak penderita yang merasa dijauhi dan dibedakan. Kasus Ani Herna Sari pada tahun 2011 menjadi contoh yang nyata bagaimana stigma dan diskriminasi terus ada, terutama dalam pelayanan kesehatan.

Pada tahun 2011, Ani Herna Sari didiagnosis menderita tuberculosis resisten obat (TBC RO). Berdasarkan rekam medis, tercatat bahwa Ani dinyatakan tidak lagi menularkan penyakit, namun tetap saja ia mendapatkan perlakuan yang tidak semestinya. Ani tidak diberikan ruang persalinan yang memadai, dan anaknya yang lahir prematur juga mengalami perlakuan diskriminatif.

Faktor Penyebab Stigma

Beberapa alasan yang mungkin menyebabkan perlakuan diskriminatif terhadap pasien TBC meliputi :
1) Minimnya pemahaman masyarakat tentang cara penularan TBC, terutama TBC RO.
2) Ketakutan berlebihan terhadap penyakit akibat informasi yang salah atau kesalahpahaman.
3) Kurangnya edukasi tentang kondisi pasien yang telah sembuh.

Dampak Stigma dan Diskriminasi

Berikut adalah dampak yang sering menjadi akibat dari diskriminasi :
1. Psikologis : mengakibatkan pasien merasa rendah diri dan cemas akibat stigma dari masyarakat.
2. Sosial : pasien mengalami kehilangan dukungan dari sekitar, baik dari keluarga maupun teman.
3. Akses Kesehatan : stigma dari lingkungan sekitar membuat pasien enggan mencari perawatan atau fasilitas kesehatan yang tepat.

Pentingnya Edukasi Masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun