Mohon tunggu...
19 josefha sarah
19 josefha sarah Mohon Tunggu... Seniman - pelajar

hobi main musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kancil dan Buaya

18 November 2024   19:40 Diperbarui: 19 November 2024   08:04 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu hari, si kancil binatang yang cerdik itu sedang berjalan di tengah tengah hutan yang sangat lebat maka membuat hutan itu sangat gelap, si kancil itu mencari udara segar dan sambil melihat matahari yang cerah bersinar. Si kancil ingin berjemur di bawah sinar matahari sebentar tepatnya di pinggir sungai, saat di perjalanan kancil merasa perutnya berbunyi dan sangat lapar sekali. Berhubung si Kancil menyukai buah timun kesukaannya, dia membayangkan betapa enaknya jika dia memakan buah timun. Namun sayangnya kebun buah timun itu berada di sebrang sungai besar itu. 

Si Kancil itu berpikir keras bagaimana dia menyebrangi sungai yg besar itu tanpa harus menyentuh airnya yang dingin dan deras itu. Tiba tiba, si Kancil memandang beberapa buaya yang asyik berjemur di tebing sungai. Tanpa menunggu waktu yang lama, si Kancil langsung menghampiri salah satu buaya yang sedang berjemur itu. Si Kancil berkata kepada buaya "aku mempunyai berita gembira untuk kalian" "aku kemari karena di perintahkan oleh Raja Hutan supaya menghitung jumlah buaya yang ada di sungai ini" lalu jawabnya salah satu buaya itu "baiklah aku akan memanggil semua kawanan buaya untuk berkumpul dan kau menghitung jumlah kami".

 Setelah buaya itu berkumpul dan kancil segera menyuruh buaya untuk berbaris hingga di dekat tebing. Mulai lah kancil menghitung dengan menaiki kepala buaya dan sambil berjalan ke arah sebrang sungai hingga tiba disitu, lalu kancil itu berkata akan kembali lagi tetapi tidak kunjung datang kembali ke kawanan buaya-buaya itu. Hingga akhirnya buaya sadar bahwa dirinya ditipu oleh kancil. Kancil tidak menepati janjinya dan pergi begitu saja. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun