TASIKMALAYA - Ancaman baru bagi dunia saat ini yaitu wabah Covid-19 yang sangat membahayakan nyawa jika tidak disertai pola hidup sehat. Presiden Joko Widodo, Senin (3/3/2020) siang, mengumumkan munculnya Covid-19 pertama kali di Indonesia, sehingga semua aktivitas dibatasi mulai dari perkantoran, buruh harian lepas, sekolah (SD, SMP, SMA), sampai Perguruan Tinggi. Protokol kesehatan diperketat dengan memakai masker, Social Distancing, dan membawa handsanitizer.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia membuat pedoman pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yaitu Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2269/MENKES/PER/XI/2011, berisi aturan mengenai pola peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Indonesia yang diharapkan dapat diterapkan oleh masyarakat baik di rumah, lingkungan masyarakat, maupun sekolah. PHBS tidak hanya berlaku saat pandemi tetapi juga dalam kondisi normal harus tetap menjalankan PHBS. Menurut WHO, beberapa perilaku kesehatan yang dapat menjaga tubuh tertular Covid-19 yaitu selalu menjaga jarak 1-3 meter, hindari kerumunan, mencuci tangan, dan tetap di rumah saja.
Selama penugasan program Kampus Mengajar di SDN Cikembang, penulis, Rachmawati Saeful bersama tiga rekan lainnya bernama Windi Siami (UPI), Retno Pertiwi Yasmin (UPI), dan Halimatu Sya'diah (UNIGAL) selalu menerapkan prokes minimal menggunakan masker dan mencuci tangan.Â
Apalagi ketika siswa belajar secara tatap muka di sekolah harus selalu menerapkan jaga jarak. Biasakan siswa diperiksa kukunya, pakai masker, mencuci tangan, dan pengecekan suhu. Berikan Reward and Punishment bagi siswa yang patuh atau melanggar. Selain itu, setiap hari Jumat siswa diajak gotong royong membersihkan kelas dan lingkungannya supaya bersih dan sehat (JumSiHat). Karena didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
Sosialisasi PHBS di sekolah sangat penting dilakukan untuk menambah edukasi kepada siswa dalam upaya mencegah Covid-19. Untuk itu, penulis dan rekan lainnya memberikan edukaksi PHBS tentang cara menggunakan masker yang benar, mencuci tangan, mengenalkan manfaat handsanitizer, dan jaga jarak.Â
Selain itu, diberikan edukasi tentang gelaja terpapar Covid-19 seperti sesak nafas, demam tinggi, batuk, dan anosmia. Setelah pematerian selesai dilanjut dengan mempraktekkannya secara langsung bersama siswa mulai dari penggunaan masker yang benar, mencuci tangan yang benar pula, dan membiasakan membawa handsanitizer. Untuk menarik perhatian dan meningkatkan kesadaran siswa akan kewaspadaan terhadap Covid-19, maka poster dan brosur mengenai PHBS dan Coronavirus Disease-19 ditempelkan di setiap kelas.
Hasil evaluasi dari kegiatan sosialisasi PHBS diketahui bahwa para siswa mendapatkan informasi dan ilmu baru bagaimana menerapkan protokol kesehatan dengan benar. Mengetahui gelaja Covid-19, dan memahami pentingnya hidup sehat. Demikian juga para guru merasa terbantu dengan adanya sosialisasi ini dan memberikan izin untuk menempelkan poster sebagai edukasi tambahan akan upaya pencegahan Covid-19. Program ini yang kemudian di rekognisi pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik UPI 2021 Gelombang II.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H