Mohon tunggu...
Fitra Desti Rahmasari
Fitra Desti Rahmasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mari menulis

Mari lebih produktif sebagai mahasiswa yang kreatif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuliah Daring di Masa Pandemi COVID-19

14 November 2021   22:30 Diperbarui: 14 November 2021   22:33 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak bulan maret 2020 lalu Pandemi Covid-19 ini telah menyebar di Indonesia. Di masa pandemi ini memiliki banyak resiko dalam bidang pekerjaan maupun pendidikan. Salah satu nya yaitu Kegiatan pembelajaran di masa pandemi ini sangatlah mengganggu aktivitas mahasiswa maupun dosen. Untuk melawan Covid-19 Pemerintah telah melarang untuk berkerumun, pembatasan sosial (social distancing) dan menjaga jarak fisik (physical distancing), memakai masker dan selalu cuci tangan. Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah telah melarang perguruan tinggi untuk melaksanakan perkuliahan tatap muka (konvensional) dan memerintahkan untuk menyelenggarakan perkuliahan atau pembelajaran secara daring (Surat Edaran Kemendikbud Dikti No. 1 tahun 2020). Perguruan tinggi dituntun untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran secara daring atau online (Firman, F., & Rahayu, S., 2020). Metode daring ini salah satu upaya kementerian pendidikan untuk mengatasi pembelajaran di masa pandemi ini.

Pembelajaran Daring adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan melalui jaringan internet. Dari pembelajaran daring ini diharapkan memiliki manfaat bagi mahasiswa maupun dosen. Bagi mahasiswa, pembelajaran daring menjadi salah satu metode alternatif belajar yang tidak mengharuskan mereka untuk hadir di kelas. Selain itu, pembelajaran ini akan membentuk jiwa kemandirian belajar, dan juga mendorong interaksi antar mahasiswa, terutama untuk mahasiswa yang biasanya tidak aktif berbicara maka akan dapat lebih leluasa menyampaikan pendapat/pertanyaannya via tulisan jika dilakukan pembelajaran daring seperti saat ini. Sedangkan bagi dosen, metode pembelajaran daring hadir untuk mengubah gaya mengajar konvensional yang nantinya dapat meningkatkan profesionalitas kerja. Model pembelajaran daring juga memberi peluang bagi dosen untuk menilai dan mengevaluasi perkembangan pembelajaran setiap mahasiswanya secara lebih efisien karena dapat berinteraksi langsung dan terdapat rekam jejaknya.

Namun dalam pembelajaran secara daring ini juga memiliki beberapa kendala seperti gangguan jaringan internet yang tidak stabil, kehabisan kuota dll. Dari beberapa kendala tersebut menjadi salah satu permasalahan yang sangat penting bagi mahasiswa ketika jam belajar harus menggunakan kuota yang banyak, sedangkan orang tua mereka yang berpenghasilan rendah atau kalangan yang tidak mampu. Hingga akhirnya hal seperti itu menjadi beban kepada orang tua mahasiswa yang ingin anaknya tetap mengikuti pembelajaran daring.

Dari masalah diatas Pemerintah telah melakukan upaya kebijakan untuk tunjangan semua mahasiswa membuka gratis layanan aplikasi daring bekerjasama dengan semua jenis provider internet dan aplikasi untuk membantu berlangsungnya kegiatan pembelajaran secara daring ini. Contohnya memberikan bantuan kuota untuk mahasiswa maupun dosen berupa pulsa atau voucher kuota setiap bulannya.

 Agar kegiatan pembelajaran secara daring ini lebih efektif maka sebaiknya yang harus dilakukan mahasiswa yaitu mengelola waktu tersendiri seperti ketika mengerjakan tugas segera dikerjakan. Maka dari hal tersebut mahasiswa akan mampu fokus dalam belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun