Setiap manusia pastinya memiliki perasaan inferior dan superior, tetapi yang menjadi pembeda antara satu dengan lain adalah motivasi dan dorongan untuk mengatasi perasaan inferior dan menjadi superioritas.
Inferioritas dan superioritas adalah dua konsep penting dalam psikologi individu menurut Alfred Adler. Inferior merujuk pada perasaan rendah diri dan ketidakmampuan seseorang dalam menghadapi tugas, sedangkan superior adalah perjuangan untuk menjadi lebih baik dan mencapai kesempurnaan.
Setiap manusia pastinya memiliki perasaan inferior dan superior, tetapi yang menjadi pembeda antara satu dengan lain adalah motivasi dan dorongan untuk mengatasi perasaan inferior dan menjadi superioritas. Untuk lebih jelas mengenai tentang inferior dan superior akan dibahas dibawah ini
Alferd Adler
Alferd Adler, pendiri awal aliran psikologi individual. Lahir pada 7 februari 1870 di Rudolfscheim, dekat Wina. Memiliki fisik yang lemah dan sakit sakitan membuat Adler selalu dibanding -- bandingkan dengan kakak, adiknya dan juga teman sebayanya.
Adler memiliki pandangan yang sama dengan Freud, tetapi pada akhirnya Adler memisahkan diri dari Freud karena merasa pandangan Freud tentang kepribadian manusia hanya menekankan pada struktur psikologis (id,ego, dan superego), sedangkan Adler memiliki pandangan terhadap manusia yang dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Inferior dan Superior
Adler berpendapat bahwa, manusia merupakan mahluk yang utuh sebagai sebuah kesatuan yang lengkap. Kepribadian manusia menjadi satu melalui perkembangan tujuan hidup. Pikiran, perasaan, keyakinan, pendirian, sikap, karakter, dan tindakan seseorang merupakan ekspresi keunikan mereka dan mencerminkan rencana dalam hidup untuk mencapai tujuan yang telah dipilih.
Adler juga memandang dengan berdasar pengalaman hidupnya, bahwasannya manusia lahir dengan tubuh yang lemah dan inferior dan terus berusaha untuk menjadi superior. Dengan perasaan inferior tersebut mengakibatkan ketergantungan pada orang lain. Jadi, Manusia secara terus menerus didorong oleh kebutuhan untuk mengatasi perasaan inferior dan didorong oleh keinginan untuk menjadi utuh. Situasi positif dan negatif ini muncul secara bersamaan dan tidak bisa dipisahkan karena merupakan dimensi tunggal.
Superioritas bukan pengkotakan sosial, kepemimpinan, atau kedudukan yang tinggi dalam masyarakat, tetapi superioritas adalah perjuangan kearah kesempurnaan. Sedangkan inferioritas adalah perasaan-perasaan yang muncul akibat kekurangan psikologis atau sosial yang dirasakan secara subjektif maupun perasaan-perasaan yang muncul dari kelemahan atau cacat tubuh nyata.