berikut merupakan link drive artikel :
LINK ARTIKEL "TELAAH KURIKULUM YANG DITAWARKAN PEMERINTAH DIMASA PANDEMI COVID-19"
ABSTRAK
Transisi menuju masa Endemi pasca adanya pandemic  Covid-19 yang sudah berlangsung selama 2 tahun ini terus berjalan,
pembelajaran Jarak Jauh merupakan sebuah opsi untuk enekan laju  kenaikan Covid-19, problematika tidak hanya karena pembelajaran jarak jauh yang menyebabkan Learning Less namun juga banyaknya  permaslaahan yang terjadi. Dalam menyikapi beberapa problematika dalam penerapan kurikulum 2013 di masa pandemi seperti ini, pemerintah mengambil langkah dengan meluncurkan beberapa pilihan kurikulum publik untuk memulihkan pembelajaran, yakni adanya kurikulum 2013, kurikulum darurat dan kurikulum merdeka belajar atau sebelumnya disebut sebagai Kurikulum Prototype. Terdapat perbedaan yang cukup signifikan diantara ketiga pilihan yang ditawarkan oleh pemerintah. Kurikulum juga dapat dikatakan efektif jika dapat berinteraksi secara tepat dengan kompetensi guru. Interaksi ini mampu memfasilitasi kinerja guru, membantu siswa dalam mengukur pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhannya dan memproduksi outcome pendidikan yang diharapkanPenelitian ini ditulis dengan menggunakan metode penelitian Keperpustakan dengan kajian literatur sebagai bahan dasar pokok informasi.
PENDAHULUAN
Transisi menuju masa Endemi pasca adanya pandemic Covid-19 yang sudah berlangsung selama 2 tahun ini terus berjalan. Dimana karena adanya pandemi Covid-19 ini mendorong pemerintah Indonesia menetapkan suatu kebijakan dalam upaya pembatasan sosial dengan skala yang besar dalam semua sektor termasuk sektor pendidikan yang diterbitkan melalui PP No.21 tahun 2022 untuk menekan laju kenaikan Covid-19. Perubahan yang dapat terlihat dalam sektor pendidikan ialah diterapkannya pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan bantuan media pembelajaran berbasis online.Â
Proses pembelajaran jarak jauh dengan bantuan media pembelajaran berbasis online dirasa kurang efektif dikarenakan beberapa problematika permasalahan terdapat pada peserta didik maupun pendidik yang tidak bisa memaksimalkan proses belajar mengajar seperti dahulu, bukan hanya itu saja dalam melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh juga memiliki beberapa kendala serta hambatan yang ada, seperti terkendala jaringan, pemahaman teknologi, serta sarana dan prasarana yang kurang memadai. Pembelajaran Jarak Jauh juga memiliki berbagai dampak yang cukup signifikan yang dirasakan oleh peserta didik, seperti Learning Loss dimana kedala ini menyebabkan kurangnya motivasi para peserta didik
Permasalahan dalam krisis pembelajaran seperti ini membuat pemerintah memutar otak dan berupaya untuk mengambil langkah yang stategis dalam mengoptimalkan proses pembelajaran. Seperti yang disadari bahwa dunia pendidikan selalu mengalami perubahan yang sejalan dengan arah perkembangan zaman (Aisyah, 2019), hal ini selaras dengan prinsip dari kurikulum yaitu prinsip relevansi, fleksibilitas, kesinambungan,
 kepraktisan dan efektif, secara lebih rinci perubahan kurikulum dalam program pendidikan dapat terlihat dari perubahan kurikulum mulai dari kurikulum tahun 1975 ke program pendidikan 1984 lalu berubah menjadi kurikulum 2000, 2004, 2006 hingga menjadi kurikulum 2013. Dalam menyikapi beberapa problematika dalam penerapan kurikulum 2013 di masa pandemi seperti ini,Â
pemerintah mengambil langkah dengan meluncurkan beberapa pilihan kurikulum publik untuk memulihkan pembelajaran, yakni adanya kurikulum 2013, kurikulum darurat dan kurikulum merdeka belajar atau sebelumnya disebut sebagai Kurikulum Prototype.
Penelitian ini ditulis menggunakan metode studi kepustakaan dengan metode deskripsi, Ihsan (2003) menyebutkan bahwa studi pustaka adalah penyelidikan mengenai semua buku, karangan, dan tulisan mengenai suatu bidang ilmu, topik, gejala atau kejadian. Kajian literatur diperoleh dari data sekunder seperti artikel ilmiah yang dipublishkasikan pada jurnal nasional yang telah teridendeks.Â