Berikut analisis dari kedua baliho berdasarkan teori komunikasi persuasif dan teori kampanye serta propaganda:
Informasi Lokasi Baliho
Baliho 1: Gendingsari, Sembur, Sumber, Tirtomartani, Kec. Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baliho 2: Jl. Solo KM.13 No.32, Kringinan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta.
---
1. Analisis Berdasarkan Teori Pertimbangan Sosial (Social Judgment Theory)
Social Judgment Theory menekankan bahwa keberhasilan sebuah pesan persuasif bergantung pada sejauh mana pesan tersebut berada dalam latar belakang nilai, sikap, dan kepercayaan audiens. Ada tiga zona utama: latitude of acceptance (wilayah penerimaan), latitude of non-commitment (wilayah netral), dan latitude of rejection (wilayah penolakan).
Baliho 1: Arya Green Kalasan
1. Isi Pesan: Baliho ini menekankan keuntungan membeli rumah di lokasi tersebut seperti "Lokasi strategis," "Lingkungan aman & nyaman," hingga adanya bonus barang elektronik. Pesan ini dirancang untuk menarik perhatian audiens yang mencari perumahan praktis, siap huni, dan dilengkapi fasilitas tambahan.
2. Pendekatan: Pesan ini disampaikan dengan menargetkan audiens yang sudah memiliki kecenderungan untuk membeli rumah baru. Latitude of acceptance dalam hal ini adalah audiens yang sedang mencari hunian nyaman di kawasan strategis.
3. Efektivitas: Penambahan elemen bonus elektronik membantu memperluas latitude of acceptance untuk calon pembeli yang mungkin awalnya ragu (di latitude of non-commitment), dengan memberikan insentif langsung.
Baliho 2: Villa Natura Kalasan
1. Isi Pesan: Pesan baliho ini lebih fokus pada harga rumah ("mulai 700 jutaan") dan arah lokasi yang mudah diakses. Tujuan utamanya adalah menarik audiens yang sensitif terhadap harga dan tertarik dengan lokasi tertentu.
2. Pendekatan: Menggunakan elemen arah lokasi, baliho ini cenderung mempermudah audiens dalam mengidentifikasi tempatnya, menargetkan orang yang berada di sekitar lokasi iklan.
3. Efektivitas: Pesan ini bekerja baik pada audiens yang sudah memiliki latitude of acceptance untuk harga tersebut. Namun, karena kurangnya informasi tambahan, audiens dalam latitude of non-commitment mungkin merasa kurang terdorong untuk bertindak.
---
2. Analisis Berdasarkan Teori Kampanye dan Propaganda
Dalam teori kampanye, fokusnya adalah bagaimana pesan dirancang dan disampaikan untuk membentuk, memperkuat, atau mengubah sikap dan perilaku audiens dalam kerangka waktu tertentu. Sementara itu, propaganda menekankan manipulasi simbolik untuk mencapai tujuan tertentu.
Baliho 1: Arya Green Kalasan
1. Strategi Kampanye: Pesan yang disampaikan menunjukkan upaya untuk menciptakan daya tarik emosional (lingkungan aman dan nyaman) dan insentif praktis (bonus elektronik). Ini adalah strategi untuk menarik perhatian pembeli rumah modern.
2. Elemen Propaganda: Klaim seperti "Oasis in the City" menggunakan bahasa simbolik yang kuat untuk memengaruhi persepsi bahwa lokasi ini adalah tempat yang ideal di tengah kota.
3. Efektivitas: Dengan menggunakan kombinasi visual estetis dan informasi bonus, baliho ini efektif dalam menarik perhatian audiens di pasar perumahan kelas menengah ke atas.
Baliho 2: Villa Natura Kalasan
1. Strategi Kampanye: Fokus pada harga ("mulai 700 jutaan") adalah langkah strategis untuk menarik audiens yang mencari rumah dengan anggaran tertentu. Namun, elemen kampanye lainnya (seperti keunggulan lokasi dan fasilitas) kurang dijelaskan secara mendetail.
2. Elemen Propaganda: Penggunaan arah lokasi sederhana bertujuan menciptakan kesan aksesibilitas mudah, namun tidak ada elemen simbolik atau emosional yang kuat untuk membedakan pesan ini dari pesaing.
3. Efektivitas: Baliho ini cenderung hanya menarik perhatian audiens yang sudah memiliki niat kuat untuk membeli rumah, tanpa banyak memengaruhi mereka yang ragu atau mencari keunggulan lain.
---
Perbandingan Kedua Baliho
1. Isi Pesan:
Baliho 1 memiliki pesan yang lebih lengkap dengan mengedepankan fasilitas, lokasi strategis, keamanan, dan bonus.
Baliho 2 lebih sederhana, hanya menonjolkan harga dan lokasi.
2. Target Audiens:
Baliho 1 menargetkan calon pembeli yang mementingkan kenyamanan, fasilitas tambahan, dan pengalaman tinggal di lokasi strategis.
Baliho 2 menargetkan audiens yang lebih sensitif terhadap harga dan lokasi.
3. Efektivitas:
Baliho 1 lebih unggul dalam menarik audiens yang berada di latitude of non-commitment, berkat penambahan elemen bonus.
Baliho 2 lebih cocok untuk audiens yang sudah memiliki minat tinggi untuk membeli rumah di lokasi tersebut.
---
Kesimpulan
Berdasarkan kedua teori, Baliho 1 lebih efektif dalam menyampaikan pesan persuasif dan kampanye. Hal ini karena desainnya mencakup berbagai elemen yang menarik emosi dan logika audiens, memperluas wilayah penerimaan (latitude of acceptance) dan menawarkan insentif langsung. Sementara itu, Baliho 2 lebih cocok untuk audiens dengan niat membeli yang sudah kuat, tetapi kurang berhasil menjangkau m
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H