Berjalan kaki adalah salah satu aktivitas yang paling sering dilakukan dalam keseharian manusia . Aktivitas ini juga bisa dianggap sebagai olahraga ringan yang dapat dilakukan dimana saja. Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan apabila kita rajin dalam berjalan kaki, diantaranya:
- Meningkatkan kesehatan jantung,
- Memperkuat otot, sendi, dan tulang.
- Memperbaiki pencernaan, dan
- Memingkatkan kesehatan mental.
Berdasarkan berbagai manfaat diatas, muncul pertanyaan “seberapa banyak kita harus berjalan kaki agar terhitung sebagai berjalan kaki yang menyehatkan?”. Untuk mendapatkan manfaat jalan kaki secara optimal, seseorang perlu memenuhi jumlah langkah harian tertentu. Menurut Kementerian Kesehatan RI, jumlah langkah kaki dalam sehari dan kaitannya dengan kebugaran tubuh dikategorikan sebagai berikut:
- <5.000 langkah sehari, Sangat kurang.
- 5.000–7.499 langkah sehari, Kurang.
- 7.500–9.999 langkah sehari, Normal.
- 10.000–12.499 langkah sehari, Aktif.
- ≥ 12.500 langkah sehari, Sangat aktif.
Lantas bagaimana dengan masyarakat Indonesia? Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, menyebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara dengan penduduk yang paling malas jalan kaki. Masyarakat indonesia rata-rata hanya berjalan sebanyak 3513 langkah. Fakta tersebut tentu menjadi sorotan publik dan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Beberapa netizen menyebutkan bahwa kurangnya fasilitas untuk pejalan kaki di Indonesia menjadi penyebab terbesar orang malas berjalan kaki. Pendapat lain menyebutkan adanya cuaca panas yang ekstrim juga menjadi faktor kurangnya minat masyarakat dalam berjalan kaki.
Lalu bagaimana solusi yang sebaiknya dilakukan agar dapat menunjang minat masyarakat untuk berjalan kaki lebih aktif? Berikut beberapa solusi yang dapat menjadi alternatif:
- Berikan kenyamanan untuk pejalan kaki. Pemerintah saat ini telah melakukan berbagai upaya untuk lebih memperhatikan pengguna jalanan khususnya pejalan kaki. Berbagai fasilitas telah diberikan, seperti zebra cross, lampu penyebrangan, Rambu-rambu lalu lintas bagi pengguna kendaraan bermotor maupun pejalan kaki, dan juga Jembatan penyebrangan orang (JPO)
- Ciptakan ruang yang ramah bagi penyandang disabilitas. Trotoar sangat penting bagi aktivitas berjalan kaki. Oleh karenanya, penting bagi pemerintah untuk memfasilitasi trotoar dengan baik, khususnya bagi penyandang disabilitas. Trotoar yang ramah disabilitas adalah trotoar yang dapat membantu penyandang disabilitas untuk melakukan transportasi lokal. Contohnya adalah trotoar yang dilengkapi dengan ubin taktil atau guiding block, yaitu marka khusus yang berwarna kuning cerah dan berfungsi sebagai panduan berjalan bagi penyandang disabilitas, terutama tunanetra.
- Bangun akses jalan yang baik. Tujuan utama seseorang berjalan kaki adalah untuk berpindah tempat ke tujuan yang diinginkan. Pembangunan akses jalan yang baik akan meningkatkan efisiensi masyarakat dalam berjalan menuju tempat yang ingin dituju. Trotoar yang dibangun harus fokus dalam fungsi utama adanya trotoar yaitu sebagai akses jalan bagi pejalan kaki. Gangguan berjalan kaki seperti pedagang yang berjualan dengan menutupi seluruh bagian trotoar, trotoar yang dialih fungsikan sebagai parkiran, dan juga pengendara nakal yang memasuki trotoar apabila terjadi kemacetan. Seluruh gangguan tersebut harus bisa diminimalisir agar masyarakat yang berjalan kaki bisa menikmati perjalanannya.
Dengan adanya Kerjasama yang baik antara pemerintah dengan masyarakat, terkhususnya dalam pengadaan fasilitas pejalan kaki, maka akan terwujudnya Indonesia yang lebih sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H