Mohon tunggu...
Alif Akmal
Alif Akmal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah seorang remaja biasa yang memiliki keinginan untuk mencapai sebuah titik tertinggi dalam sebuah tatanan kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Game Online PUBG Mobile terhadap Kepribadian Peserta Didik

21 Desember 2022   12:29 Diperbarui: 21 Desember 2022   12:37 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PUBG MOBILE adalah salah satu jenis game online yang sedang trend atau banyak di gandrung bagi semua orang muali dari anak-anak, remaja bahkan bagi para orang dewasa pun tidak sedikit dari mereka yang memainkan game ini. Dari jajaran beberapa game yang sedang naik daun PUBG MOBILE ini cukup banyak peminatnya dari pesaing-pesaing game PC yang tentu dari kualitas grafik dan system permainannya yang lebih konpleks PUBG MOBILE dapat berada di jajaran tersebut.

Game ini bergenrekan FPS (First person shooter), game ini bertemakan tembak-tebakan dengan latar belakang sebuah peperangan dimana kita dapat menyusun tim dengan beberapa teman kita yang kemudian bertahan hidup dengan cara mencari weapon/senjata serta item-item lain seperti armor helmet heal dan item penunjang lainnya dalam bertahan hidup. Dalam game ini tentunya banyak sekali mengandung sebuah unsur kekerasan karena pada dasarnya sendiri latar belakang pada game ini adalah sebuah peperangan yang dimana baku tembak serta saling bunuh membunuh adalah sebuah kewajiban dalam game ini karena untuk bertahan dan mendapatkan sebuah WWCD (Winner Winner Chiken Diner) istilah kemenangan dalam game tersebut.

Nah tentunya dari sebuah penjelasan terkait game tersebut game ini bisa dikatakan kurang cocok apabila dimainkan bagi para anak-anak khususnya karena pola pikir anak-anak yang bisa dikatakan masih belum matang ia akan menerima semua tindakan perilaku yang ia liat sebelumnya dan tampa ia ketahui atau ia pahami terlebih dahulu. Bahkan tidak jarang juga ia meniru beberapa perilaku orang lain  karena memang pada dasarnya pola pikir anak yang belum matang.

Nah yang menjadi sebuah pertanyaan adalah. Apakah dengan bermain game online pada fokusnya yakni PUBG MOBILE dapat mempengaruhi sebuah kepribadian seseorang atau bahkan bagi para anak-anak?.

Jawabannya adalah bisa saja hal tersebut dapat mempengaruhi kepribadian seseorang, karena dari teori pemodelan Albert Bandura, pemodelan tidak hanya meniru atau mengulai apa yang dilakukan orang lain, tetapi pemodelan melibatkan sebuah peningkatan dan/atau penurunan perilaku yang diamati. Karena sempat ada beberapa kasus sebuah pembantaian di amerika yang menewaskan hampir belasan orang yang entah motif dari pembantai tersebut itu apa tapi diduga pelaku dari pembantaian tersebut adalah seorang player PUBG atau bermain game tersebut sehingga para masyarakatpun berasumsi bahwasanya tindakan yang dilakukannya memiliki indikasi bahwa terpengaruh dari game online tersebut. 

Di Indonesia sendiri juga pernah mengeluarkan sebuah fatwa terkait larangan bermain game tersebut bahkan pihak MUI menyatakan keharaman pada game PUBG MOBILE. "Jika melihat fatwa MUI kami menyebutkan bahwa PUBG dan permainan serupa lainnya adalah haram (dilarang) karena dapat memicu kekerasan dan mengubah perilaku orang," kata Faisal Ali, Wakil Ketua MPU Aceh, dikutip dari Okezone.com.

Albert Bandura sendiri mengemukakan bahwa strukrur kepribadian terdiri dari empat aspek, sebagai berikut:

  • System Self

Bandura menyebutkan bahwa dalam diri individu fungsi psikologi sebagai kondisi "triadic reciprocal caustation" yang menandakan bahwa tindakan manusia adalah hasil interaksi antara lingkungan, perilaku dan manusia itu sendiri.

  • Regulasi Diri

Regulasi diri yang relevan adalah individu yang memiliki kemampuan untuk memotivasi dirinya sendiri untuk tujuan mereka sendiri, merencanakan strategi seperti evaluasi dan juga mengubah perilaku saat ini.

  • Efikasi Diri

Bandura percaya bahwa self-efficacy adalah elemen sentral dari kepribadian. Dari Yusuf dan Juntika, self-efficacy adalah kepercayaan diri (self-confidence). kemampuan sendiri untuk menampilkan perilaku yang mengarah hasil yang diharapkan. Self-efficacy sering dikaitkan dengan hasil yang diharapkan adalah penilaian tentang bagaimana perilaku seseorang mencapai hasil tertentu. Kekuatan itu berasal dari empat hal, yaitu:

- Pengalaman performasi, yaitu prestasi yang dicapai pada masa lalu.

- Pengalaman vikaris, yaitu pengalaman yang diperoleh lewat social modeling.

- Persuasi social.

- Keadaan emosi.

  • Efikasi kolektif

Menurut Bandura, individu adalah orang yang berusaha mengendalikan hidupnya tidak hanya melalui efisiensi individu, tetapi juga melalui efisiensi kolektif keyakinan dalam komunitas bahwa upaya gabungan mereka dapat berhasil untuk membawa perubahan sosial.

Dari beberapa penjelasan yang telah di paparkan di atas dapat disimpulkan bahwasanya game online PUBG MOBILE dapat mempengaruhi kepribadian seorang anak, Hasil penelitin menunjukkan bahwa dampak bermain game dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian sosial anak, seperti tingkah laku pembangkangan anak, sikap agresi anak, sikap berselisih/bertengkar anak, sikap persaingan anak, sikap kerjasama anak, sikap tingkah laku berkuasa anak, sikap mementingkan diri sendiri/ egois anak dan sikap simpati anak. Anak ketika bermain game akan fokus pada permainan dan tidak menghiraukan lingkungan sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun