SEMARANG---Peningkatan jumlah kasus terpapar Covid-19 di Randugarut kian meroket. Dilansir dari JHU CSSE COVID-19 Data per 3 Juni hingga 17 Juli 2021 terdapat lonjakan kasus dari 3.448 menjadi 47. 899 jumlah terpapar virus Covid-19. Lalu, per tanggal 1 Agustus hingga 16 Agustus, kasus mengalami penurunan.
Meskipun jumlah kasus dalam bulan Agustus ini mulai mengalami penurunan, kondisi belum dapat dikatakan stabil. Pasalnya, dalam kurun waktu dua minggu, masih terdapat beberapa lonjakan kasus di hari-hari tertentu, hal ini mengisyaratkan bahwa angka terinfeksi masih dapat meningkat sewaktu-waktu.
Setelah ditelusuri, ternyata warga Randugarut masih jarang menerapkan gerakan 5M, yakni Mencuci tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, dan Mengurangi Mobilitas. Warga masih berkerumun, tidak memakai masker, bahkan saat ada warga terdekat yang terjangkit virus pun mereka masih acuh dan tidak menganggap virus ini merupakan hal yang serius.
"Bahkan kemarin ada warga yang kena, tapi tetangganya santai saja keluar rumah, pakai masker pun enggak. Lucunya, ada yang terpapar covid berderet, mereka berjemur bersama, tanpa mengenakan masker pula," ujar salah seorang warga setempat.
Namun, menurut penuturan warga sekitar RT 01/02 Kelurahan Randugarut, tidak semua warga masiha acuh dengan berkembangnya virus. Warga yang mulai sadar dengan bahaya corona mulai meningkat jumlahnya.
"Pihak kelurahan bersama-sama dengan Tim Jogo tonggo juga sering membagikan masker kepada masyarakat di wilayah lingkungan kelurahan randugarut yang tidak memakai masker di jam-jam tertentu," ujar warga setempat (10/08/21) saat dimintai keterangan.
Hal inilah yang melatarbelakangi kegiatan sosialisasi gerakan 5M di Randugarut. Nadia Elvin Eka Azaria, selaku agen sosialisasi 5M berharap aksinya kali ini dapat menyadarkan warga soal pentingnya mengaplikasikan protokol kesehatan.
"Semoga warga bisa lebih peka lagi terhadap lingkungan, sadar dengan bahaya dari virus, lalu perlahan mulai menerapkan gerakan 5M ini, menerapkan protokol kesehatan yang mumpuni," tutup Nadia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H