Unmuh Jember) berfokus pada masalah stunting, yang merupakan tantangan besar yang menghambat pertumbuhan optimal balita. Untuk mencegah stunting di desa Jubung, kelompok ini mengadakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) 1 dengan tema "pencegahan stunting".
Mahasiswa Ners Angkatan 2024 Universitas Muhammadiyah Jember (Stunting masih menjadi masalah kesehatan yang diperhatikan di Indonesia, bahkan menjadi masalah yang menjadi prioritas nasional. Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang disebabkan oleh asupan gizi yang buruk selama waktu yang lama, terutama selama 1,000 hari pertama kehidupan. Stunting menyebabkan penurunan perkembangan otak anak yang ideal, yang pada gilirannya menyebabkan penurunan kemampuan untuk berpendidikan lebih baik dalam jangka panjang. Peran orang tua adalah komponen yang harus diperhatikan dalam menurunkan angka stunting.
Sebagai hasil dari survei awal yang dilakukan oleh Mahasiswa Profesi Ners dan wawancara dengan Bidan Koordinator Desa Jubung, data dari 306 balita menunjukkan bahwa 15 dari mereka terindikasi stunting.
MMD 1 yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Ners A'15 Unmuh Jember tidak hanya berfokus pada penyebaran informasi tetapi juga mendorong partisipasi publik. Selama sesi diskusi, para peserta diajak berbagi perspektif dan gagasan untuk membangun tindakan nyata untuk mencegah stunting.
Meskipun ini bukan akhir dari perjuangan melawan stunting, MMD 1 ini adalah langkah pertama menuju transformasi yang baik. Mahasiswa Ners A'15 dari Unmuh Jember menyatakan komitmen mereka untuk terus berkontribusi dalam pendidikan masyarakat dan menemukan solusi praktis untuk meningkatkan masa depan generasi mendatang. Semangat "Pencegahan Stunting" mendorong semua pihak untuk bekerja sama untuk mengatasi masalah ini dan menciptakan masyarakat yang sehat dan sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H