Mohon tunggu...
Muhammad Maruf Asyari
Muhammad Maruf Asyari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Hobi saya bermain Mobile Legend, namun ketika ada waktu luang dan ketika saya mood, maka saya membuka laptop untuk menuangkan ide-ide saya lewat tulisan. Selain itu, kalau ada waktu lebih terkadang juga digunakan untuk membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman Belajar pada Mata Kuliah Metode Kuantitatif dalam Pendidikan Agama Islam

19 November 2023   08:34 Diperbarui: 19 November 2023   08:41 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada waktu di perkuliahan, saya mempelajari mata kuliah tentang metodologi pendidikan. Di dalamnya, saya mempelari tentang metode kuantitatif. Metode kuantitatif ialah metode penelitian yang berbasis angka dimana perhitungan data dan analisis data menggunakan analisis statistik. Awalnya saya minder dan tidak percaya diri, karena dari kecil hingga mahasiswa saya tidak pernah suka dengan hal-hal yang berbau angka. Namun, ketika dosen menerangkan mengenai metode penelitian kuantitatif dengan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, akhirnya pikiran saya terbuka dan saya tidak membenci lagi dengan hal-hal yang berbau angka meskipun sebenarnya saya lemah di bidang matematika. 

Pada suatu hari, bapak dosen menyuruh mahasiswa termasuk saya untuk mereview artikel jurnal mengenai pendidikan agama Islam yang menggunakan metode penelitian kuantitatif. Saya awalnya merasa berat, tapi karena ini memang kewajiban maka hukumnya wajib untuk dilaksanakan. Setelah melakukan review, bapak dosen menyuruh satu persatu mahasiswanya untuk maju ke depan guna mempresentasikan hasil reviewnya.

Saya mempresentasikan hasil review artikel jurnal dengan judul "Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Pair Check Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam". Waktu presentasi, saya gugup dan hampir terbata-bata, namun dengan cepat saya mengatasi rasa gugup itu dan mencoba untuk berani tampil, walhasil akhirnya saya bisa. Dari sini, saya mulai memahami, bahawa segala sesuatu itu aslinya mudah dan tidak ada yang sulit selagi diri kita mau untuk berusaha. Jangan takut dengan segala sesuatu yang belum pernah kita hadapi, tataplah dengan penuh semangat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun