siang dan malam
Gunung merupakan sesuatu yang kokoh, menunjukkan sosok ibu yang bisa dijadikan penyeimbang atau pemberi masukan dalam menjaga cita-cita seorang anak (mimpiku) apapun kondisi anaknya.
- Pada bait pertama larik ke-12 (dua belas) dan ke-13 (tiga belas), sosok ibu diibaratkan seperti sebuah mata air.
mata air yang tak brenti mengalir
membasahi dahagaku
mata air merupakan sumber kehidupan, menggambarkan sosok ibu sebagai penyemangat ketika seorang anak merasa lelah menjalani kehidupan.
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa KH.Mustofa Bisri mencurahkan ekspresi kejiawaannya tentang IBU, Nilai moral dalam puisi tersebut mengajarkan tentang bagaimana seharusnya kita bersikap dan berperilaku yang baik terhadap orangtua kita salah satunya yaitu “IBU”, Dalam hal ini penyair ingin menyampaikan kepada pembaca untuk mengetahui keagungan yang ada di dalam diri seorang ibu, seperti dalam merawat, menjaga, dan membesarkan anaknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H