Mohon tunggu...
058_Nur Fadila Baiti
058_Nur Fadila Baiti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hidup dengan filosofi pohon rindang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Psikoedukasi Bimbingan Karir pada Peserta Didik SMP "Meraih Sukses Menuju Sekolah Impian"

15 Desember 2021   21:15 Diperbarui: 17 Desember 2021   10:26 1547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh kotak harapan dan pohon karir

Di masa pandemi covid-19 banyak perubahan segala aspek kehidupan tanpa terkecuali dunia pendidikan. Selain itu, dalam sistem penerimaan peserta baru juga mengalami perubahan pula. Oleh karena itu perlu diselenggarakannya psikoedukasi kepada peserta didik dengan harapan peserta didik dapat memperoleh informasi mengenai pendidikan lanjutan. 

Bagi peserta didik yang duduk dibangku kelas 9 perlu merencanakan studi lanjutan ke SMA/MA/SMK atau bahkan kursus. Setelah menyebarkan angket di SMPN 1 Tanggulangin diperoleh topik pada bidang karir. 

Oleh karena itu, diselenggarakan kegiatan psikoedukasi "Meraih Sukses Menuju Sekolah Impian" di SMP tersebut tepatnya pada kelas 9-9 dengan harapan peserta didik dapat mempersiapkan diri untuk melangkah ke jenjang sekolah lanjutan. 

Kegiatan psikoedukasi ini diselenggarakan oleh Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Surabaya angkatan 2019 dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah psikoedukasi. Pelaksanaannya dilakukan secara daring menggunakan media Zoom Meeting.

Pemaparan materi awal  membahas hal mendasar yaitu informasi sekolah lanjutan. Disini membahas pendidikan lanjutan yang mungkin dapat ditempuh oleh peserta didik. 

Terdapat tiga jalur yang dapat dipilih oleh peserta didik antara lain : SMA/MA, SMK, dan Kursus. Menurut Mardiyati dan Yuniawati (2015) SMA dapat diartikan sebagai tingkat satuan pendidikan yang lulusannya diharapkan masuk ke perguruan tinggi. Setelah itu, baru mengembangkan karirnya. Disini terdapat tiga kelompok bidang keilmuan yaitu IPA, IPS serta bahasa. 

Sedangkan SMK merupakan tingkat satuan pendidikan yang lebih mendidik dan membekali peserta didiknya dengan suatu keahlian khusus. Lulusan dari SMK diharapkan dapat terjun langsung ke dunia industri, namun tidak menutup kemungkinan untuk masuk ke perguruan tinggi juga. 

Terdapat delapan jurusan yang dapat dipilih diantaranya : Teknologi dan Rekayasa; Bisnis dan Manajemen; Teknologi Informasi dan Komunikasi; Kesehatan; Agrobisnis dan Agroteknologi; Seni dan Kerajinan; Pariwisata; Perikanan dan Kelautan. Jalur terakhir kursus dapat di menjadi alternatif solusi bila belum beruntung melanjutkan ke Sekolah Menengah. Dengan mengikuti kursus ketrampilan yang sesuai dengan kemampuan dan peluang kerja yang ada. Setelah mengikuti kursus mempunyai peluang bekerja atau berwiraswasta.

Setelah itu masuk pada tips masuk sekolah impian yaitu: Memiliki niat dan tekad jika ingin masuk SMA yang diminati; Meninjau persyaratan yang dibutuhkan oleh sekolah impian; Mempersiapkan segala sesuatu jauh-jauh hari; Mencari info sebanyak-banyaknya tentang sekolah impian; Belajar dengan sungguh-sungguh; Mengikuti les privat dan rajin ikut Try Out; Berdoa dan tawakal atas usaha yang telah dilakukan dan Meminta restu orang tua. Dari dua materi tersebut peserta didik diminta untuk membuat kotak harapan dan mengisinya dengan sekolah impian, jurusan impian serta tiga harapannya. 

Pemberian intervensi kotak harapan telah lalui, kemudian dilanjutkan dengan materi yang lebih mendalam mengenai minat dan bakat.  Menurut Hurlock dalam (Lengkey, 2020) mengatakan bahwa  minat individu dapat terlihat dari perasan saat melakukan aktivitas yang dijalankan. Terdapat empat jenis minat menurut Sukardi dalam (Wicaksono, 2012) yaitu : Expressed Interest (suatu objek aktivitas), Manifest Interest (minat yang disimpulkan dari keikutsertaan individu pada suatu kegiatan tertentu), Tested Interest (minat yang berasal dari pengetahuan dan keterampilan dalam suatu kegiatan), dan Inventoried Interest (minat yang berasal dari daftar aktivitas dan kegiatan yang sama dengan pernyataan). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun