Mohon tunggu...
056_Pramesti Kusumawardhani
056_Pramesti Kusumawardhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa

Sangat menyukai bahasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mozaik Jiwa

13 Januari 2025   18:57 Diperbarui: 13 Januari 2025   18:56 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

HUJAN

[Pramesti Kusumawardhani-056]


Hujannya awet mengguyur jalanan tanpa henti sejak siang

Menanti redamu tapi tak kunjung datang

Pulang ditemani hujan

Inginnya sih kamu saja tapi ah sudah lah

Berujung menikmati tiap tetes air dari langit

Ia seolah enggan tuk berpisah

SEMAKIN TERASING

[Pramesti Kusumawardhani-056]


Bayangan berlalu

Di antara keramaian dan sepi

Lelaki itu - separuh memori

Kadang sendirian, kadang berpasangan

Namun, tak lagi menyapa


Setiap pertemuan tak sengaja

Seperti udara yang melintas

Tak bersuara, tak bersentuh

Hanya siluet yang mengambang

Di antara jarak dan waktu


AKHIR BULAN AGUSTUS

[Khayya Meilina Eka Hastuti-061]


Menunggu kamis

karena pekan 3 sungguh memanis

sadarku teringat tawaranmu

“ayo makan”

dan “ayo”

hangat teh panas

menemani nasi liwet yg dingin

kamis memories


KESIBUKAN SABTU-MINGGU

[Khayya Meilina Eka Hastuti-061]


1. bercengkrama dengan jurnal dan artikel

2. menatap kendaraan yang melewati mimpi indahku

3. membantu surya menjemur baju

4. meminta izin kepada air yang dingin 

5. membantu ikan terlepas dari dagingnya dan melahapnya dengan 3 piring nasi

6. mencoba waras dengas menatap pria tampan di layar drama

7. berimajisi membuat bualan berima

8. berkelompok dengan selimut, bantal dan guling

9. bahagia ya!

10. aku dan kamu, manusia


RASA DAN KARSA 

[Fatimah Nurul Ramadhani-062]


Ruang kelas jadi saksi bisu

Tawa dan canda, persahabatan tumbuh

Diskusi hangat di bawah sinar lampu

Mencari makna dalam setiap kalimat yang meluncur

Ujian datang bagai badai mendekat

Namun tekad takkan pernah padam

Bersama teman kita hadapi semua

Satu langkah lagi menuju cita-cita


AKHIR BAHAGIA

[Fatimah Nurul Ramadhani-062]


Keringat dan air mata terbayar lunas,

Saat toga dikenakan di hari bahagia,

Jejak perkuliahan takkan terlupa,

Membawa kita terbang tinggi ke angkasa.

Kini saatnya melangkah lebih jauh,

Ilmu yang didapat jadi bekal hidup,

Dengan hati penuh rasa syukur,

Kita siap mengukir dunia baru.


KUNANG-KUNANG 

[Hana Jihan Fadhila-072]


Kunang-kunang menari di tepian

Menciptakan cahaya dalam kegelapan

Seperti bintang jatuh dari awan

Membawa sihir malam perlahan

Dalam gelap mereka berkelanan

Menerangi jalan yang kehilangan

Menciptakan dongeng tak tertandingan

Di malam yang penuh kenangan


KOPI DAN PETRICHOR

[Hana Jiha Fadhila-072]


Mengepul kopi di pagi yang cerah

Sementara hujan turun perlahan merah

Aroma tanah berpadu indah

Bersama kafein yang terasa sudah

Kunikmati setiap tetes yang ramah

Dalam keheningan yang tak pernah salah

Menikmati pagi penuh berkah

Di beranda rumah tempat berpindah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun