Mohon tunggu...
dinaaafeb
dinaaafeb Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas negeri surabaya

kepribadian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Perkembangan Menurut Alfred Alder

17 Desember 2023   10:04 Diperbarui: 17 Desember 2023   10:09 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adler mengobservasi kepribadian pasiennya baik cara mereka berjalan, duduk, bersalaman, bahkan pemilihan kursi untuk diduduki. Tidak seperti Freud, Adler tidak memperlakukan pasiennya dengan formal dan sesi terapi Adler lebih seperti percakapan antar teman. Metode utama Adler dalam assessment yaitu urutan kelahiran,ingatan awal dan analisis mimpi (Adler, 1940).

 Menurut (Almu, 2015) Adler melakukan beberapa penelitian terkait urutan kelahiran (birth order), ingatan awal(early recollections), minat bersosialisasi (social interest), dan diabaikan pada masa kanak-kanak (neglect in childhood) .

1. Urutan Kelahiran Dalam terapinya Adler hampir selalu menanyai kliennya mengenai keadaan keluarga, yakni urutan kelahiran, jenis kelamin dan usia saudara sekandung. Bahasan mengenai keluarga dapat dijadikan pertimbangan bagi orangtua dalam mengasuh anak-anaknya.

Anak pertama Menurut Adler, anak sulung memiliki perasaan berkuasa dan superioritas yang kuat, kecemasan yang tinggi, kecenderungan untuk overprotektif, harus selalu benar sedangkan yang lain selalu salah. Anak sulung juga memiliki permusuhan secara tidak sadar terhadap adiknya ketika adiknya lahir. Anak sulung juga dikatakan memiliki sifat yang tidak bisa bekerja sama dan sangat mengkritik orang lain. Sedangkan di sisi lain, sifat positif yang dimiliki anak sulung adalah suka merawat dan melindungi orang lain, serta organisator yang baik.

● Anak kedua memiliki sikap positif yaitu bermotivasi tinggi, bisa bekerjasama dan mempunyai daya saing yang cukup, tetapi kadang ia memiliki sifat yang buruk yaitu daya saing yang terlalu tinggi dan mudah berkecil hati, yang disebabkan oleh sikap anak sulung yang dendam dan menganggap mereka sebagai musuh.

● Anak Terakhir / bungsu memiliki sifat yang memiliki gaya hidup manja karena ia yang paling dimanja, sehingga kadang juga memunculkan sifat yang bergantung pada orang lain, ingin selalu unggul dalam segala hal, ambisi yang tidak realistis, tetapi di satu sisi memiliki ambisi yang realistis (pada orang-orang tertentu.

● Anak Tunggal berada dalam posisi unik dalam hal daya saing, yaitu tidak bersaing dengan saudra-saudaranya, tetapi dengan ibunya. Karena hidup dalam dunia orang dewasa, maka mereka sering membentuk konsep diri yang besar dan rasa superioritas yang tinggi. Mereka kurang memiliki sifat kerja sama, dan mereka memiliki cara hidup yang manja, tetapi mereka matang secara sosial.

2. Ingatan Masa Kecil Merupakan teknik pengkajian kepribadian dimana ingatan awal,baik yang nyata atau fantasi, menyatakan keinginan utama dalam hidup. Menurut Adler, kepribadian seseorang terbentuk pada usia 4 sampai 5 tahun pertama dan ingatan awal pada masa itu mengindikasikan gaya hidup serta membentuk karakter seseorang sampai dewasa. Adler meyakini bahwa ingatan yang diungkap kembali akan memberikan petunjuk untuk memahami gaya hidup pasien, ia tidak menganggap bahwa ingatan-ingatan ini mempunyai dampak kausal, seperti apa yang diungkapkan oleh Freud. Adler juga meyakini bahwa pasien-pasien yang memiliki kecemasan tinggi akan sering memproyeksikan gaya hidup yang dijalaninya ke dalam ingatan akan pengalaman masa kecil mereka dengan mengungkapkan kembali peristiwa-peristiwa yang menyebabkan timbulnya rasa takut dan kecemasan. Jadi kesimpulannya, pendapat Adler bertolak belakang dengan pandangan Sigmund Freud, yaitu ia mengatakan bahwa pengalaman masa kecil sesungguhnya dibentuk oleh gaya hidup seseorang. Untuk memperoleh pemahaman terhadap kepribadian pasien, Adler akan meminta mereka untuk mengungkapkan ingatan masa kecil mereka. Walaupun Adler berpendapat bahwa ingatan yang diungkap kembali akan memberikan petunjuk untuk memahami gaya hidup pasien, ia tidak menganggap bahwa ingatan-ingatan ini mempunyai dampak kausal (sebab akibat). Adler yakin bahwa ingatan akan pengalaman masa kecil sesungguhnya dibentuk oleh gaya hidup yang dijalani seseorang

3.Minat bersosialisasi. Adler tidak setuju menggunakan alat test untuk mengukur kepribadian seseorang. Menurut Adler, alat test hanya akan merekayasa kepribadian sesungguhnya serta membingungkan dan bahwa para terapis terapis seharusnya seharusnya meningkatkan meningkatkan intuisi intuisi mereka. mereka. Namun, hasil test SIS (Social Interest Interest Scale) menunjukkan bahwa orang-orang dengan minat sosial tinggi mengalami lebih sedikit stress, depresi, kecemasan dan kekerasan dibandingkan dengan yang rendah minat sosialnya.

4. Diabaikan pada Masa Kanak-kanak Adler menyatakan bahwa anak-anak yang diabaikan atau ditolak oleh orang tuanya cenderung merasa dirinya tidak berharga sehingga mempengaruhi kepribadian mereka. Suatu penelitian penelitian dengan 714 orang dewasa yang depresi depresi mengemukakan mengemukakan bahwa mereka merasa orang tua mereka pernah melakukan kekerasan dan memberi penolakan terhadap mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun