Mohon tunggu...
Hidayat Syahputra
Hidayat Syahputra Mohon Tunggu... Freelancer - HIDUP ITUI MENJALANI

Sekali Berarti Sudah Itu Mati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menatap Indonesi Raya

26 Agustus 2018   10:13 Diperbarui: 26 Agustus 2018   10:18 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menatap Indonesia Raya
Melihat kelaparan berbaris di sepanjang jalan
Mendengar tangisan kaum urban
Mencium kebodohan di setiap jejak langkah
Menyeret kebenaran ketiang pasungan

Mendengar indonesia Raya
Mengeja kemiskinan
Membaca kebodohan
Menghafal kerakusan

Di bangsa ini
Pendidikan menjadi komoditi mahal
Dijajarkan di etalase pertokoan
Hingga terlarang si miskin menyentuhnya

Kebodohan,,,,,,
Kelaparan,,,,,,
Penindasan menjadi komoditi murahan
Diobral di pinggir pasar
Menjadi makanan
Bahan anyaman kehidupan kaum urban

Menyanyikan Indonesia Raya adalah menyanyikan kel aparan
Karena rakyatnya hidup tanpa mata pencaharian
Menyanyikan Indonesia Raya adalah menyanyikan kebodohan
Karna bangsa tak akan cerdas tanpa pendidikkan

Indonesia Raya tumpah darah
Indonesia yang penuh Kebangkrutan
Indonesia dengan sejuta kebodohan
Indonesia dengan banyak pelanggaran
Indonesia tempat berdiam pemimpin
yamg duduk di kursi pesakitan

Indonesia Raya tanah airku
Indonesia Raya tumpa darahku
Di mana aku berdiri
jika ingin menjadi pandu bagi Ibuku
Karna telah habis tempatku berpijak

Tanjung Pura, 19 Desember 2009

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun