Komunitas punk pada awalnya lahir dari suatu gerakan perlawanan yang rata rata orang didalamnya adalah orang kalanan bawah atau miskin. Komunitas punk juga dapat didepinisikan sebagai bentuk perlawanan budaya yang diekpresikan melalui pashion dan music, misalnya dengan baju warna hitam deangan gambar gambar perlawanan, tindik diwajah, rambut dengan gaya nyentrik, asesoris, dan lain lain yang mempunyai arti identitas yang bersifat ironis. Selain itu ada beberapa ciri lain yaitu lagu dan musiknya biasanya menggunakan lirik sederhana dengan music keras, beat yang cepat dan menghentak yang mempunyai makna berusaha menyindir pemerintah yang tidak bisa mengatasi pengangguran, kriminalitas tinggi, dan kemerosotan prilaku pejabat.
Pada awalnya komunitas punk lahir di Negara Inggris pada tahun 1980-an yang merupakan sebuah gerakan bentuk perlawanan yang dilakukan sekelompok anak muda pekerja terhadap pemerintah saat itu yang kemudian menjadi komunitas yang yang besar diseluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Â Indonesia merupakan Negara dengan komunitas anak punk terbesar diseluruh dunia, dilansir dari data Australian Broadcast Corporation, hampir lebih 200.000 komunitas punk (Kristi Melville, Indonesian Punk, Not Dead,2014,abc.net.au,) diakses pada 4 Desember 2023 pukul 09.53) Jumlah yang tidak sedikit yang sangat menggambarkan jika dilihat secara ideal dengan latar belakang komunitas Punk bahwa pemerintah Indonesia sangatlah tidak mampu mengatasi masalah masalah sosial.
Dengan status Negara terbesar jumlah komunitas Punk nya bukan berarti komunitas ini diterima oleh tatanan sosial masyarkat. Pasalnya adanya justifikasi dan juga diskriminasi terhadap komunitas ini yang dianggap nyeleneh dan sebuah anomaly sosial (Jakarta.beat.net). Bukan tanpa sebab banyak prilaku komunitas ini yang menyimpang seperti rebut, memberhentikan kendaraan ditengah jalan, penyalahgunaan lem dan lain lain. Bahkan secara terang terangan warga Aceh menyatakan bahwa Punk merupakan bentuk penyakit sosial dan dilarang eksis dikalangan masyarakat khsusunya masyarakat Aceh. Selain itu penolakan juga terjadi di Mojokokerto yang melarang eksis atau beraktivitas yang dibuktikan dengan adanya pemberantasan Punk yang dianggap meresahkan oleh Polres Mojokerto. Jika dilihat dari pandangan realisme hal ini wajar dilakukan masyarakat dan sebaiknya dilakukan karena banyak oknum punk yang mengganggu masyarakat dan juga menganggu ketertiban jalan. Manusia akan melihat sesuatu dari apa yang dilihat diawal dan hal ini berlaku pada komunitas punk yang masyarakat melihat dandanan dan juga pola kehidupan sudah beda dan nyeleneh sehingga tidak heran sikap masyarkat seringkali kasar dan terkesan diskriminatif terhadap komunitas Punk.
Psikolog asal Rusia yang ahli dalam seni mendapat kesimpulan bahwa seni adalah sesuatu yang indah dan unik yang dapat kita nikmati, baik pola pikir dan gaya hidup yang digagas oleh pengagas terdahulu mirip dengan gerakan seni avant -- garde, yang meliputi dandanan unik, menyamarkan tatanan yang seharusnya seni dan realitas hidup, mempengaruhi orang secara langsung, dan memiliki makna bahwa penampilan yang nyeleneh harus dibarengi dengan pola pikir yang unik juga. Hal ini dapat dibuktikan pashion punk diantaranya Rambut gaya mohak yang memiliki makna anti penindasan, kebebasan dan juga menantang langit. Tato,tindik, dan juga kalung merupakan seni yang mempunyai makna otonom terhadap fisiknya sendiri dan ikat pinggan merupakan simbol atau bentuk bersatunya kelompok atau solidaritas. Gaya hidup anak punk ini bersifat bebas dan sangat terikat oleh music yang merupakan ciri khasnya bentuk ekspresi pemberontakan terhadap pemerintah. Seiring berjalannya waktu ideology punk ini mulai luntur yang awalnya bentuk perlawnan tetapi makin sini menjadi hobi dan hanya untuk bersenang senang semata. Contohnya, awalnya msuk merupakan salah satu bentuk ekspresi protes terhadap pemerintah namun pergeseran ini menjadikan ajang ini untuk pesta minuman keras, obat obatan terlarang dan juga sumber keributan. Hal ini yang menjadi stigma negative masyarakat makin berakar dan juga sulit diubah yang mengakibatkan penolakan di lingkungan masyarakat semakin terasa atau bahkan terang terangan.
Dari uraian diatas kita bertanya Tanya, bagaimana seseorang bisa masuk dalam komunitas tersebut? Dan juga apa Faktor yang mempengaruhi seseorang bisa masuk komunitas tersebut?
Hasil penelitian pada komunitas Punk di kota Tasikmalaya, masuknya seseorang pada komunitas punk dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
- Faktor Keluarga
Lingkungan keluarga sangat berpengaruh dalam membentuk pola pikir dan cara anak memandang kehidupan, jika dilingkungan keluarga gagal maka kemungkinan besar akan memilih jalan sesukanya termasuk masuk pada komunitas punk. Pada wawancara yang dilakukan ada seorang anggota komunitas punk menjelaskan bahwa alasan dia masuk punk karena orang tuanya pisah atau broken home. Dia juga menambahkan dengan masuknya ke komunitas punk menjadikan dia ada temen dan juga merasakan keluarga yang sesungguhnya. Dengan begitu dari jawaban anggota tersebut dapat kita simpulkan bahwa kasih saying orang tua dan lingkungan keluarga sangat berpengauh terhadap seseorang mengambil jalan kehidupannya dimasa datang.
- Faktor Pertemanan
Pertemanan adalah lingkungan kedua yang membentuk karakter seseorang. Seseorang akan bersikap dengan siapa dia berteman. Efeknya sangat berpengaruh terhadap pilihan seseorang dalam menentukan jalan hidup dan cara dia berpikir. Ada pepatah mengatakan "jika kamu berteman dengan tukang jualan parfum maka akan wangi dan jika kamu berteman dengan tukang jualan jengkol maka kamu akan bau". Dalam penjelasan diatas sesuai juga dengan alasan anak yang masuk di komunitas anak punk di kota tasikmalaya, dia menjelaskan bahwa asalan dia masuk punk karena diajak oleh temannya dan juga karena ikut bergaul dengan punk bisa disebut ikut ikutan (Fomo) yang kemudian dia menjadi Nyaman dan keterusan hidup dikomunitas punk tersebut. Hal ini juga dipengaruhi dengan umur remaja yang suka dengan kebebasan dan juga mengeksplore dunia luar. Dapat kita simpulkan pengaruh dari lingkungan pertemanan dapat membentuk karakter dan pilihan kita hidup apalagi pada masa labil yaitu pada masa remaja yang rentang dari umur 14-20 tahun.
- Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi juga sangat berpengaruh yang menjadikan seseorang masuk dalam komunitas punk. Alasannya sederhana ketika ditanya alasan masuk punk dia menjawab ingin hidup Mandiri dan tidak ingin menyusahkan orang tua, dia melanjutkan bahwa kondisi orang tuanya kurang mampu dan juga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Dalam komunitas punk dia bisa mengamen untuk memenuhi kebutuhan sendiri meskipu tidak cukup untuk kebutuhan lain tetapi cukup untuk bertahan hidup. Faktor ekonomi merupakan faktor yang sangat rentan terjadi apalagi di masyarakat pedesaan yang memenuhi kebutuhan dari bertani dengan anak yang rata rata 5, yang menjadikan tidak terpenuhinya kebutuhan anak sehingga anak mencoba cari pelarian yang membuat dia bebas dan juga bisa bertahan hidup.
Stigma negatif, seperti itulah pandangan masyrakat melihat anak punk, punk dimata masyrakat yaitu menakutkan, mengerikan, meresahkan, mengganggu, sering mabuk, menggunakan obat obat terlarang, tidak punya masa depan dan lain lain. Pandangan buruk masyarakat ini merupakan hasil cipta penglihatan terhadap anak punk yang menyalahgunakan idedntitas punk untuk seenaknya tanpa norma. Citra buruk yang dibangun menjadikan stigma negative ini tumbuh, maka banyak omongan yng timbul dari masyarakat terhdap komunitas punk ini hanya komunitas perusak generasi bangsa. Dalam teori anomi menyebutkan bahwa hancurnya aturan yang menjadi sebuah kebingungan bagaimana seseorang bersikap terhadap orang lain. Penjelasan tersebut didukung oleh pandangan Durkheim bahwa kondisi tersebut melahirkan prilaku menyimpang. Alasannya sederhana, norma dan tata masyarakat disamarkan dengan membentuk aturan dan cara main sendiri dan tidak sesuai dengan apayang seharusnya ada di masyarakat.
Dalam konteks politik juga demikian, punk sudah mengalami pergeseran ideology apalagi komunitas di Indonesia yang awalnya atau secara ideal komunitas punk dibentuk sebagai perlawanan kelas bawah tetapi berdasarkan wawancara yang saya lakukan dia memilih komunitas punk hanya sebagai jalan hidup dan hobi dan ketika ditanya sikap politik pada pemilu 2024 mereka menjawab saya kurang peduli terhadap politik alasannya cukup unik mereka berasalan karena memilih tidak memilih tidak mengubah keadaan. Menurut saya hal ini sangat miris buat demokrasi Indonesia karena sudah mulai luntur kepercayaan dari masyarkat sendiri dan dikhawatirkan jika hal ini biarkan maka demokrasi akan hancur dan pemilu hanya sebagai formalitas elit.