Pendidikan Agama bagi seorang anak merupakan hal yang sangat penting, karena untuk bekal bagi kehidupan kita nantinya. Mempelajari dan mengajarkan Alquran adalah suatu kewajiban serta tanggung jawab seorang Muslim terhadap kitab sucinya. Tidak ada yang lebih mulia di hadapan Allah SWT kecuali orang-orang yang mampu melaksanakan kedua hal tersebut. Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman.
Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Di dalam pendidikan Agama Islam juga dianjurkan kepada orang tua untuk mengarahkan dan mengajarkan anaknya untuk mengaji, karena belajar mengaji adalah perintah dan anjuran bagi agama Islam. Supaya hal tersebut dapat terlaksana maka perlunya bimbingan dalam mengaji agar agar anak menjadi paham dan mengerti atas apa yang disampaikan.
Mengaji merupakan budaya sejak dulu yang telah menjadi tradisi masyarakat Indonesia.Terutama dikalangan anak-anak dibawah umur 12 tahun, mengapa? Karena sekitar usia 6-11 tahun merupakan usia yang rentang bagi anak anak untuk mempelajari hal baru.
Ada banyak metode yang bisa dipakai dalam belajar mengaji salah satu nya Metode Iqro' . Metode Iqro' adalah cara cepat membaca Al-qur'an yang terdiri dari 6 jilid, dilengkapi buku tajwid praktis dan dalam waktu relatif singkat. Metode ini dalam praktek pelaksanaannya tidak membutuhkan alat-alat yang bermacam-macam dan metode ini dapat ditekankan pada bacaan (mengeluarkan bacaan huruf atau suara huruf Al-qur'an) dengan fasih dan benar sesuai dengan makhrojnya dan bacaannya.
Metode Iqro' secara praktis terbagi atas tiga bentuk, diantaranya:
a) Privat
Bentuk ini sering disebut dengan metode drill, yaitu cara mengajar yang dilakukan oleh ustadz dengan jalan melatih ketrampilan baca pada anak didik terhadap bahan yang telah diberikan. Cara ini dilakukan dengan berhadapan langsung antara ustadz dengan anak didik. Cara ini terbagi dalam tiga teknis, diantaranya:
(1) Listening Skill: Siswa berlatih untuk mendengarkan bunyi huruf yang ada dalam buku paket Iqro' dari ustadz;
(2) Oral Drill: siswa berlatih dengan lisannya untuk mengucapkan apa yang didengar dari ustadz;
 (3) Reading Drill: siswa berlatih untuk membaca huruf yang telah didengar dan diucapkan
( Mu'min, 1991)
b) Klasikal, Yaitu cara mengajar yang dilakukan oleh ustadz, dengan membentuk klasikal dari anak satu kelas untuk mencapai suatu tujuan secara bersama-sama. Cara ini dimaksudkan untuk mendapatkan timbal balik antara individu agar saling mempercayai dan menumbuhkan rasa sosialisasi antar sesama teman.
c) Bentuk mandiri, Bentuk ini sering disebut dengan metode pekerjaan rumah yaitu cara mengajar yang dilakukan ustadz dengan jalan memberi tugas khusus pada anak didik untuk mengerjakan sesuatu diluar jam pelajaran. Pada bentuk seorang ustadz membaca, menggambar dan menulis dari lembaran-lembaran yang disediakan dari sekolah.
Pada kesempatan kali ini, saya mengunjungi salah satu TPA di Desa Cinta Manis, kec Air Kumbang, Kab Banyuasin. Lebih tepatnya TPA Miftahul Jannah, untuk membantu mengajar mengaji pada anak-anak disini, saya membawa buku Iqro' untuk dibagikan kepada anak-anak TPA tersebut, mereka sangat antusias menerima hadiah dari saya. Disini saya menggunakan metode mengajar dengan metode Reading Drill, saya mengucapkan terlebih dulu bacaan nya, kemudian mereka berlatih membaca dari apa yang saya bacakan tadi.
 Â
Dari hasil penelitian, adanya peningkatan kemampuan membaca Al-Qur'an melalui metode Iqro di TPA Miftahul Jannah, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar anak-anak TPA Miftahul Jannah senang belajar Al-Quran dengan menggunakan metode Iqro sehingga mampu membaca Al-Qur'an dengan lancar dan baik.
Dan hasil wawancara saya dengan pengurus TPA yaitu Bapak Untung, dari awal TPA didirikan mereka selalu memakai metode Iqro' ,hal itu dapat dilihat dari meningkatnya kemampuan anak-anak membaca Iqro' sehingga mereka bisa lanjut ke jilid selanjutnya.
Selama observasi berlangsung, saya juga melakukan wawancara dengan salah satu anak yang mengaji disana, pertanyaan saya mengapa mereka menyukai mengaji menggunakan metode Iqro? Jawabannya karena metode Iqro sangat mudah dipahami terutama bagi anak yang baru belajar mengenal huruf hijaiyah, mereka akan mendengar terlebih dahulu apa yang kita sebutkan dengan melihat huruf nya langsung.
Tetapi metode Iqro' juga memiliki kelemahan. Agar lebih jelas, saya jabarkan kelebihan dan kelemahan Metode Iqro':
Kelebihan Metode Iqro' adalah sebagai berikut: (1) Anak didik mudah menerima yang telah diberikan oleh ustadz melalui buku-buku pelajaran (Iqro'); (2) Anak didik dapat membaca huruf Al-qur'an dengan lancar dan sesuai dengan makhrojnya; (3) Anak didik dapat membaca Al-qur'an dengan lancar sesuai dengan bacaan kalimatnya (tajwid).
Sedangkan kelemahan metode Iqro' adalah sebagai berikut: (1) Anak didik hanya bisa membaca huruf Al-qur'an dengan baik dan lancar; (2) Anak didik kurang dapat menulis Al-qur'an terutama pada huruf atau kalimat yang pendek dari surat Al-qur'an; (3) Bagi anak didik yang lemah berfikir maka lemah sekali menerima pelajaran yang diberikan oleh ustadz.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H