Australia US$1,1 miliar (Rp17,1 triliun)
Korea Selatan US$867 juta (Rp12,9 triliun)
  Â
   Tentunya dengan banyaknya utang Indonesia kepada negara asing, memiliki dampak yang buruk terhadap kesejahteraan masyarakat. Dampak negatif yang ditimbulkan juga tidak kalah besarnya. Semakin besarnya utang luar negeri, semakinmemberatkan APBN negara, karena utang tersebut harus dibayarkan beserta bunganya melalui APBN, yangmerupakan tanggung jawab para wajib pajak juga. Dalam jangka panjang, pembayaran utang luar negeri ini dapat mengurangi tingkat kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia masa mendatang. Negara akan dicapsebagai negara miskin dan tukang utang, karena tidak mampu untuk mengatasi perekonomian negara sendiri,(hingga membutuhkan campur tangan dari pihak lain).
 Dengan banyaknya utang negara akan berfokus untuk membayar utang, hal ini menyebabkan anggaran untuk masyarakat yang membutuhkan, seperti keluarga kurang mampu akan berkurang. Hal ini dapat menyebabkan turunnya kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu negara haruslah berusaha untuk menurunkan presentase utang negara Indonesi, agar anggaran untuk masyarakat lebih tinggi dan dapat menciptakan sebuah kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.
 Oleh karena itu, pemerintah harus mencari jalan keluar agar negara Indonesia tidak lagi berhutang kepada negara lain. Dengan dalih lain supaya utangnya tidak semakin membengkak dan menguras uang negara yang sebenarnya dananya digunakan untuk kebutuhan masyarakat. Karena dengan hutang yang sedikit, hal ini akan meminimalisir rakyat menderita atau tidak sejahtera.Â
 Karena kesejahteraan masyarakat juga berasal dari negara. Ketika anggaran negara tidak digunakan untuk membayar utang, dan digunakan untuk kebutuhan masyarakat atau penduduk, yang mana hal ini akan meningkatkan taraf hidup masyarakat sehingga lebih sejahtera. Jadi hal ini menjadikan tugas bagi negara supaya utang negara bisa turun, demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.Â
Referensi: