setelah dinyatakan lolos sebagai Pejuang Muda, pada hari kamis, 14 Oktober 2021 kami diarahkan untuk mengikuti Kuliah umum sekaligus peresmmian peserta pejuang mud. Kegiatan berlangsung di Gedung Aneka Bhakti, Salemba, Jakarta Pusat namun hanya dapat dihadiri oleh perwakilan Pejuang muda yang berada di domisili tersebut, karena saya berada di Kota Sukabumi saya menyaksikan melalui Zoom meeting dan Youtube.Â
acara ini berlangsung dengan cukup meriah dan khidmat,dibuka oleh menteri sosial dan dihadiri oleh para petinggi pemangku kebijakan, menceritakan maksud tujuan serta alasan mengapa hadir program pejuang Muda, ternyata bu menteri ingin mengajak para mahasiswa di seluruh penjuru negeri menjadi agent of change dengan jiwa idealis da semangat tinggi.Â
meskipun saya hanya menyaksikan melalui zoom rasa haru dan bangga karena terpilih untuk menjalankan project ini, terkhusus saat u menteri menyematkan secara simbolis atribut Pejuang Muda, hati saya tertegup wah keren juga ya kita atributnya, bener bener sepertinya social worker.Â
tentunya kami tidak langsung turun ke lapangan, karena sampai saat ini kami belum mendapat info penempatan dan tugas pokok fungsi sebagai pejuang muda, maka kami harus mengikuti pembekalan selama 10 hari terhitung tanggal  13-  23 Oktober 2021kami belajar mengenai Pemetaan Sosial, Komunikasi, Perencanaan Proyek, Kewirausahaan sosial, Pemahaman Manajemen Resiko, Mitigasi dan Pengawasan, Manajemen Sumber daya, Kerja kelompok, Pengembangan diri, Sosial Enterprise dan pengembangan project prposal. materi yang sangat pada dan daging sekali, karena dibawakan oleh para ekspert dibidangnya para dosen bahkan para pemangkku kepentingan. pembekala ini dimulai sejak pukul 09.00 - 16.00 WIB.Â
mungkin teman teman pembaca bertanya tanya bagaimana dengan jadwal keliah nya ? pengalaman saya kemarin, meskipun program ini harus di konversi 20 sks karena bobot pengerjaannya sebanding dengan 20 sks, itu semua kembali pada universitas dan jurursan masing-masing, karena posisi saya saat itu sebagai mahasiswa semster 7 yang notabenenya sudah harus fokus tugas akhir dan matkul pilihan, saya hanya diberi kesempatan konversi 6 sks, itu pun mata kuliah pilihan, dan 1 matkul tidak saya kontrak, dan 1 matkul telah saya kontrak namun sudah UTS, jadi saya pikir percuma saya ambil konversi karena syarat konversi prodi KS Unpad harus membuat artikel yang terntegrasi dengan ilmu matkul yang di kontrak dan pekerjaan di lapangan. dan saya berpikir itu cukup menambah pekerjaan.Â
alhasil saya menjalankan keduanya, pejuang muda dan kuliah semster 7, selama pembekalan semuanya dapat di handle dengan baik, karena jika jadwal pembekalan dan kuliah bentrok, saya bisa menonton kembali materi pembekalan di zoom nya kemensos, bisa cek disini  (https://www.youtube.com/watch?v=tQboC99ktCI) namun setelah mendapat info penempatan final Peserta Pejuang Muda, saya mulai keos untuk menjalankan keduanya.Â
sedikit informasi mengenai penempatan lokasi pejuang muda, karena pada saat pendaftaran seluruh peserta berhak memilih kota/kabupaten dan provinsi yang dituju sebagai tempat pengabdian, dan saya memilih kota kelahiran saya sendiri yakni Kota sukabumi, teman teman saya banya yang memilih di luar pulau jawa dan lintas provinsi biar tidak tanggung tanggung ingin merasakan pengabdian yang sesungguhnya. namun pemikiran seperti itu tidak dimiliki semua pendaftar pejuang muda, sehingga saat info penembapatan final pejuang muda, banyak peserta yang terlempar jauh ke lintas provinsi, mengingat terdapat beberapa a daerah yang full peserta, sehingga mau tidak mau harus dilempar ke wilayah yang belum full.Â
Meskipun diawal perndataran telah di mention bahwa seluruh peserta "bersedia untuk ditempatkan di seluruh penjuru Indonesia" banyak seali peserta yang tidak mendapat izin orang tua untuk menjalankan tugas di luar pulau, atau memiliki alasan lainnya yang tidak dapat meninggalkan kota pilihannya, alhasil terjadilah tukar menukar lokasi penempatan dengan sayarat yang sangat mudah hanya bersedia bertukar tempat. sampai sampai terdapat group telegram khusus untuk barter tempat penempatan, saking ingin mendapat lokasi pengabdian yang diinginkan, ada yang barter dengan syarat gaji minggu hari/minggu pertama harus diberikan kepadanya. tapi tapi syukurlah hal tersebut diketahui oleh panitia, dan ditindaklanjuti. banyak teman teman saya yang gugur tidak jadi berangkat karena tidak mendapat teman barter lokasi dan tidak mendapat izin oang tua.Â
Saat pembekalan berlangsung, saat itu lah kami berkewajiban untuk mengisi logbook di spada setiap harinya, sebagai syarat dan bukti mendapat honor yang dibayar setiap harinya. lalu berapa sih gaji yang di dapet Pejuang Muda ? katanya lebih dari UMR jakarta dan bisa buat beli hp Boba ? beban kerja dan rintangan di lapangan bagaimana ? Â intip di tulisanku berikutnya ya Terima kasihÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H