Hallo Mahasiswa Pejuang Cuan dan PengalamanÂ
Sejak hadirnya program Kampus Merdeka yang diluncurkan oleh Kemendikbud Ristek , kesempatan bagi seluruh mahasiswa mengikuti magang terbuka lebar di berbagai sektor, tulisan ini menceritakan pengalaman saya mengikuti Magang bersitifikat yang diinisiasi oleh Kementerian sosial, bekerja sama dengan Kemendikbud ristek dan kemenag yang bernama Pejuang MudaÂ
Tepatnya pertengahan September 2021 saya mendapat informasi open recruitment Pejuang Muda berupa file pdf yang disebar di group Whatsapps, disana tertera bahwa Pejuang muda merupakan laboratorium sosial bagi para mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan dengan memberi dampak sosial secara konkret. Program magang yang setara 20 SKS ini menanantang mahasiswa untuk belajar dari masyarakat sekaligus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah,pemuka masyarakat, tokoh agama setempat serta seluruh stakeholder penggerak sosial di daerah,dan akan ditempatkan di seluruh penjuru daerah Indonesia dari sabang sampai Merauke.
Saya sebagai mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial merasa tertantang untuk mengikuti program ini, karena konsep pejuang muda tidak jauh berbeda dari praktikum makro yang telah saya lalui di semester 5 kemarin, dengan berbagai pertimbangan, akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar.Â
Bagi kamu mahasiswa yang senang berkontribusi dan memberi dampak kepada masyarakat, senang kegiatan offline, bertemu dengan orang baru, program ini sangat lah cocok, Adapun persayaratan Pejuang muda :Â
- Mahasiswa S1 dari seluruh jurusan Â
- Mahasiswa aktif minimal semester 5
- IPK minimal 2,75
- Memiliki pengalaman organisasi didalam/diluar kampus
- Memiliki kemampuan kerjasama dan komunikasi
- Komitmen menyelesaikan dan mengikuti program baik offline atau online
- Tidak memiliki ikatan dengan program sejenis di Lembaga atau institusi lainnya
Alur Pendaftaran
- Seleksi administrative
- Leader group Discussion (LGD)
saya daftar tepat di hari terakhir pendaftaran tepatnya 5 jam sebelum pendaftaran ditutup, total mahasiswa yang mendaftar adalah 11.109 dan hanya 5.140 Mahasiswa. Saya mempersiapkan berkas pendaftaran kurang lebih selama tiga hari yaitu membuat essay Social Enterpreneurship, transkip nilai terakhir, CV dan portofolio Organisasi.Â
Yang cukup membingungkan bagi saya adalah bagaimana bentuk portofolio organisasi, apakah harus membuat surat keterangan aktif organisasi, atau hanya melampirkan berbagai bukti sertifikat organisasi. Karena pihak panitia tidak memberikan penjelasan secara rinci, hasil diskusi dengan teman teman, akhirnya saya melampirkan foto foto dan deskripsi  berbagai aktivitas organisasi yang pernah saya ikuti, kebetulan saya menjadi wakil kepala departemen sosial kemasyarakat DKM, sekolah fisip unpad, taman ilmu dsb.
selang beberapa hari kemudian, saya mendapat informasi bahwa saya lolos ke tahap selanjutna yaitu LGD, karena total pendaftar membludak tahap LGD ini dibagi berbagai sesi, saat itu saya mendapat di hari kedua jam 12.30.
LGD ini tidak berbeda jauh dengan FGD, dimana kita mendiskusikan dan mencari solusi dari isu yang telah panitia siapkan. teknis nya kami sebagai calon peserta Pejuang muda memasuki zoom, mendengarkan intruksi dari panitia bahwa kami diarahkan alur LGD ini menggunakan Design Thinking yaitu Emphathize, define, ideate, prototype dan test. Selanjutnya panitia akan membagi peserta untuk berdiskusi di Breakout zoom yang terdiri dari 12-15 (tepatnya saya lupa) saat itu saya mendapat isu mengenai bencana NTB.