PANDANGAN DUALITAS KEPENTINGAN DARI SALAH SATU CALEG DI KOTA TASIKMALAYA
Dualitas kepentingan adalah ide bahwa aktor politik, seperti pejabat pemerintah atau partai politik, dihadapkan pada situasi di mana mereka memiliki dua atau lebih kepentingan yang mungkin bertentangan satu sama lain. Ide ini mencerminkan kompleksitas dan kesulitan yang terlibat dalam pengambilan keputusan politik, di mana para pengambil keputusan harus menyeimbangkan berbagai faktor dan mempertimbangkan bagaimana setiap keputusan akan berdampak pada berbagai kelompok dan individu.
Dualitas Kepentingan Mengacu pada situasi di mana ada dua atau lebih kepentingan yang terkait satu sama lain, Konsep ini dapat diterapkan pada berbagai situasi, termasuk sosiologi, matematika, dan teori program linier Dalam konteks sosiologis , konsep dualitas diperkenalkan oleh beberapa tokoh, seperti Berger, Bourdieu, dan Giddens, untuk melihat struktur dan subjektivitas sebagai satu hal, atau disebut dengan dualitas Dalam matematika, dualitas didefinisikan secara langsung dan sistematis dari  model asli  atau model  program linier linier Dualitas kepentingan dengan demikian mencerminkan adanya hubungan yang kompleks antara dua atau lebih kepentingan yang  saling terkait.
Menurut pandangan salah satu caleg DPRD di Kota Tasikmalaya hasil wawancara kami tentang dualitas kepentingan :Endang Rusyanto S.Ag (Calon Legislatif Dapil 4 Kota Tasikmalaya 2024) mengatakan : "Dualitas kepentingan terjadi ketika dua hal saling berkaitan, sering kali melibatkan konflik kepentingan atau etika. Namun keduanya terkadang bisa bertentangan, seperti kepentingan individu atau kepentingan masyarakat yang lebih dominan". Dia menekankan perlunya membantu semua masyarakat, termasuk tidak hanya keluarga dan tim sukses , namun masyarakat secara keseluruhan. Demikian pula, ada prinsip  bahwa ``kebijakan para pemimpin dan pembuat undang-undang harus proporsional dengan kebahagiaan masyarakat secara keseluruhan. '' Oleh karena itu,  jelas bahwa ia bertugas mencapai tujuan masyarakat secara keseluruhan.
Dualitas kepentingan mengacu pada konsep yang melibatkan dua aspek yang bertentangan: kepentingan pribadi dan kepentingan publik Kepentingan pribadi adalah kepentingan  yang hanya menguntungkan diri sendiri atau kelompok tertentu, tanpa memperhitungkan kepentingan orang lain atau masyarakat secara keseluruhan Kepentingan umum adalah kepentingan yang memberi manfaat bagi seluruh orang atau masyarakat secara keseluruhan  tanpa membeda-bedakan atau membeda-bedakan siapapun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H